Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) kembali mendapat investasi dari luar negeri.
- Solo Bersiap Menjadi Smart City
- Gerakan 100 Persen Indonesia dari Smartfren Bawa Digitalisasi ke Semua Aspek
- Angkat Pariwisata Lokal, Sido Muncul Gandeng Artis Filipina Kris Aquino
Baca Juga
Kali ini, sebuah perusahaan dari Amerika Serikat SEG Solar Inc bersama ATW Group (mitra Indonesia) siap menggelontorkan $500 juta atau Rp7,5 triliun ke KITB.
Dana itu merupakan nilai investasi perusahaan panel dan modul surya itu untuk membangun industri di Batang. Investasi guna mengembangkan lahan pembangunan fasilitas produksi sel surya 5GW dan fasilitas manufaktur modul surya 3GW.
"Indonesia muncul sebagai destinasi ideal untuk investasi asing. Negara ini menawarkan lingkungan mendukung dengan kebijakan menguntungkan, manfaat perpajakan, dan sumber daya yang melimpah," kata CEO SEG, Jim Wood, Minggu (25/6).
Lokasi pabrik KIT Batang berada di lahan fase 2 dan seluas 41 Ha. Pabrik SEG Solar akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 2.000 personil.
Investasi itu diawali penandatanganan nota kesepahaman/ memorandum of understanding (MoU) kerja sama antara PT. KITB dengan PT. ATW Investasi Selaras. Mitra dari Indonesia itu mewakili SEG Solar Inc di event Hannover Messe pada bulan April.
Dirut KITB, Ngurah Wirawan berharap, dengan bermitra dengan SEG dapat membawa lebih banyak produksi energi terbarukan ke negara ini.
"Ini merupakan kolaboras win win yang akan memastikan pasokan bahan inti yang stabil dan hemat biaya untuk modul surya SEG dan menciptakan lapangan kerja bagi ekonomi lokal di Indonesia," ujarnya.
Ia menyebut, keputusan SEG itu telah memperkuat komitmen KITB untuk memenuhi permintaan energi surya dan kemandirian energi yang terus meningkat di Indonesia.
Hal itu sesuai dengan upaya pemerintah Indonesia sedang menargetkan Net Zero Emission. Percepatan pembangunan industri panel surya untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) punya luas lahan 4.300 Ha dan terbagi menjadi tiga klaster. Saat ini, KITV fokus pada pengembangan klaster 1 seluas 3.100 H.
Fase 1 pada klaster 1 seluas 450 Ha kini sudah penuh diisi oleh 12 tenant industri dan akan siap operasional pada akhir tahun 2023.
- Bapenda Lakukan Pengundian Hadiah Wajib Pajak PBB
- Pembangunan Pasar Glendoh Molor, Ini Penjelasan Penyedia Jasa
- PLTS di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Siap Dibangun