Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mendukung pemimpin yang bisa memastikan kebersinambungan pembangunan bangsa, dengan memadukan pembangunan infrastruktur dan industri, demi kesejahteraan rakyat.
- Dukung Pasangan Ilyas-Tri Haryadi, PPP Siap All Out
- KPU Karanganyar Resmi Tetapkan Dua Pasangan Calon di Pilbup 2024
- Bawaslu Karanganyar Gelar Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024 di Pabrik Gula
Baca Juga
Wakil Ketua Umum PII Heru Dewanto menyatakan, PII menganut paham ekonomi nilai tambah (value added economy) yang bertumpu pada engineering, teknologi dan industri. PII juga percaya bahwa persaingan dunia membutuhkan fondasi jaringan infrastruktur pendukung yang andal.
Apa yang sudah dilakukan pemerintahan saat ini sejalan dengan visi ekonomi nilai tambah yang merupakan mazhab yang dianut PII. PII menilai, pembangunan infrastruktur secara pesat saat ini perlu dilanjutkan pemerintahan mendatang, dengan konsep yang terarah dan sinergis dengan strategi nasional memajukan sektor industri.
Karena itu, PII memandang Presiden Jokowi selayaknya diberi kesempatan memimpin untuk periode kedua, dan didampingi oleh sosok yang mampu menuntaskan pembangunan infrastruktur sekaligus menyiapkan pertumbuhan industri nasional berdaya saing global, yang selaras dengan tuntutan industri 4.0.
"Selama ini, Bapak Jokowi sudah sangat baik memacu pembangunan infrastruktur. Namun, infrastruktur hanyalah sebuah perantara. Tujuan akhir untuk mengangkat perekonomian adalah sektor industri. Dan saat ini yang sudah terbukti mengakselerasi pertumbuhan industri nasional dan menginisiasi Indonesia 4.0, ya Pak Airlangga," kata Heru dalam keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/7).
"Jadi secara substansif, ini alasan saya mendukung Bapak Jokowi dan Airlangga memimpin bangsa ini 5 tahun ke depan," imbuhnya.
Menurut Heru, sektor industri terhadap produk domestik bruto di Indonesia telah mencapai angka 22 persen. Namun, dia mengatakan, sektor industri di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain.
Padahal menurutnya, sektor industri memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lagi karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah.
"Industri merupakan nilai tambah dari perekonomian. Industri menciptakan nilai tambah berlipat ganda dari sumber daya alam yang melimpah, dan juga menciptakan peluang kerja yang masif," ujarnya.
Selain itu, Heru yang akan dilantik menjadi ketua umum PII tahun ini juga mempunyai alasan subyektif mendukung Airlangga Hartarto, karena Menteri Perindustrian itu juga mantan ketua umum PII.
"Kalau secara substansif, pasangan Jokowi dan Airlangga saya nilai mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat melalui infrastruktur dan perindustrian. Namun, secara subjektif keduanya juga adalah SDM terbaik Persatuan Insinyur Indonesia, karena Bapak Joko Widodo adalah anggota PII, dan Pak Airlangga adalah mantan ketua Umum PII," papar Heru.
Heru juga menyebutkan bahwa hasil kerja yang ditunjukkan oleh Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian bisa terlihat nyata, yaitu tingkat pertumbuhan industri yang maju pesat bahkan tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu 5,46 persen pada 2017.
Selain itu, visi Airlangga untuk mewujudkan industri 4.0 menjadi nyata merupakan sebuah harapan bagi industri di Indonesia untuk bisa lebih maju.
"Kita butuh dua orang visioner untuk benar-benar membawa Indonesia lebih maju dan sejahtera," demikian Heru.
- Raih 15 Kursi di DPRD, PDI Perjuangan jadi 'Jawara' di Karanganyar
- Kumpulkan Koordinator Saksi, Gerindra Beri Ilmu Kawal Perhitungan Suara pada Pemilu 2024
- Rudi Apresiasi Dukungan G-Nesia Solo