Permodalan Program PUMK Jamkrindo Buat Petani Lebah Madu Tuntang Terbantukan

Petani budidaya lebah madu di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, saat memeriksa hasil pertanian mereka berkat  dukungan Program PUMK PT Jamkrindo, Rabu (30/8). RMOL Jateng
Petani budidaya lebah madu di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, saat memeriksa hasil pertanian mereka berkat dukungan Program PUMK PT Jamkrindo, Rabu (30/8). RMOL Jateng

Kelompok tani lebah madu di kawasan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, mengaku terbantu permodalan melalui Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Jamkrindo.


Joko Sadono (35), salah seorang perwakilan petani lebah madu di Kacamatan Tuntang salah satunya.

"Saya berterima kasih, dan sangat bersyukur atas dukungan permodalan melalui PUMK dari PT Jamkrindo di usaha lebah madu yang saya kelola beberapa tahun belakangan," ungkap Joko Sadono di sela-sela kunjungan Tim PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Rabu (30/8). Tim PT Jamkrindo memiliki petani budidaya lebah madu mitra binaan mereka. Melalui pendanaan dari PT Jamkrindo, Joko mengaku usahanya lebih baik lagi.

Joko tergabung dalam Kelompok Peternak Lebah Madu "Sumber Nektar" mengaku akses permodalan, peternak lebah madu tergabung dengan Persatuan Perlebahan Jawa Tengah (PPJT) mendapatkan bunga ringan dari PT Jamkrindo.

"Saya ambil pinjaman Rp50 juta untuk jangka dua tahun. Pertama ambil tahun 2020, sudah lunas. Lalu, saya ambil lagi, nanti jatuh temponya 2024," terangnya. 

Ia membudidayakan lebah jenis Apis Mellifera menghisap nektar bunga kopi, karet dan kapas. Hal ini disampaikan secara gamblang perwakilan petani lebah madu ditengah randu, rambutan, dan kaliandra itu, telah memiliki 90 kotak budi daya lebah madu. 

Masing-masing kotaknya berisikan delapan sisir rumah lebah untuk tempat madu dipanen.

Berbicara musim panen, dengan tersenyum Joko menyebutkan dapat merupakan untung setahun beberapa kali. Untuk musim, Mei-Juni itu bunga randu, Juli-Agustus itu kopi. 

"Sekarang ini lagi musim bunga (pohon) karet. Biasanya, antara Agustus-September," pungkasnya. 

Hanya saja memang, siklusnya sangat cepet. Dimana, satu minggu sekali. 

Selanjutnya pada bulan Juni-Juli musim kaliandra, sedangkan Agustus-September musim bunga karet.

"Saya panen setiap 10 hari sekali. Jadi, sebulan bisa 3-4 kali. Untuk ukuran standarnya, satu kotak (budi daya) bisa berisi dua kilogram madu. Tergantung musim, kebetulan ini lagi bagus musimnya," ucapnya. 

Terkait harga madu, setiap kilogramnya Joko menjual dengan kisaran Rp90.000-100.000 untuk sistem curah. Namun Joko juga mengemasnya sendiri yang dijualnya seharga Rp100.000 untuk ukuran 500 mililiter.

Sejak 2014 menekuni budi daya lebah madu, Joko mengaku sudah banyak merasakan suka dukanya, termasuk ketika pandemi Covid-19  membuat usahanya tersendat, padahal saat itu permintaan besar.

Mewakili suara dari kaum petani lebah madu, Joko berharap agar kerja sama tersebut dapat ditingkatkan di berbagai bidang.

"Bisa di bidang bantuan modal, peralatan, pemasaran, ataupun bidang lainnya," ungkapnya.

Sementara, Tim PT Jamkrindo diwakili Aribowo, Corporate Secretary PT Jamkrindo menjelaskan, pemanfaatan program pemberdayaan PT Jamkrindo melalui PUMK pengembangan skala bisnis.

Pihaknya bersyukur kondisi para petani lebah madu di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang terbilang sukses.

Hal ini dibuktikan, dengan produk lebah mampu menembus pasaran kebutuhan lokal maupun daerah lain.

Aribowo mengungkapkan, petani lebah madu di wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang selama ini memanfaatkan program pemberdayaan Jamkrindo melalui PUMK untuk mengembangkan skala bisnis.

"Keberhasilan pendanaan usaha mikro dan kecil (PUMK) yang dimanfaatkan petani lebah madu di Tuntang, dapat juga dicontoh dan dimanfaatkan oleh petani atau UMKM lainnya," terang dia.

Tentunya, tak lepas dari  pengembangan usaha. Program sama juga dilakukan pada petani lebah madu dan UMKM di daerah lainnya di Tanah Air.

Pengalaman petani lebah madu di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang diakui Aribowo membuktikan bahwa peran PT Jamkrindo telah berhasil mendukung peningkatan usaha mereka.

Apalagi, dalam perjalannya penjaminan program dari PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) dan penjaminan kredit modal kerja (KMK) dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Kami harapkan kemitraan petani lebah madu dengan PUMK PT Jamkrindo tak terputus. Dan salah satu alasan kami mengunjungi usaha lebah madu milik petani di Kecamatan Tuntang ini ke lokasi budidaya lebah madu di Kecamatan Tuntang membuktikan sejauh mana keberhasilan para petani," imbuhnya.

Ia menambahkan, PT Jamkrindo merupakan perusahaan penjamin terbesar di Indonesia. Sebagai perusahaan penjaminan kredit, Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram.