Adanya permintaan Trauma Center bagi lansia dan anak-anak dari Pemerintah Desa (Pemdes) Ambarawa, Kabupaten Semarang pasca kejadian gempa di wilayah itu, disikapi Bupati Semarang Ngesti Nugraha.
- Siapkan Rp14 Miliar, Bupati Ngesti Selamatkan Generasi Melalui Guru Ngaji
- Kapolres Semarang Terima Sertifikat Tanah Hibah Pemkab Semarang
- Bupati Semarang : Sembilan Titik Digelar Operasi Pasar Siapkan 800 Liter Minyak Goreng
Baca Juga
Kepada wartawan, Ngesti Nugraha mengatakan saat ini pihaknya bersama unsur terkait penanganan gempa akan melihat perkembangan kondisi berlebih dahulu.
"Kita akan melihat perkembangan kondisi berlebih dahulu," tandas Bupati, Sabtu (30/10).
Namun yang jelas, ujar dia, lebih penting dari keberadaan Trauma Center adalah pemberian pemahaman kepada warga terdampak gempa.
"Tidak sekadar pemahaman saja tapi juga perlu dan penting adanya bedukasi terkait gempa," paparnya.
Ia pun bersyukur, saat ini gempa susulan mulai jarang. Meski, BMKG mencatat bencana alam gempa terpusat di Ambarawa terdapat delapan titik.
"Namun memang yang sering terasa di Ambarawa. Untuk itu, saya mewakili Pemkab Semarang bersama TNI Polri dan masyarakat untuk selalu siaga. Kami minta masyarakat tetap tenang, melakukan kegiatan biasa namun tetap siaga," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Banyubiru Anggoro Siswaji mengatakan, muncul persoalan baru pasca gempa.
Pemdes Banyubiru merasa memerlukan penanganan khusus bagi korban gempa khususnya lansia dan anak-anak. Bahkan, bukan tidak mungkin pihaknya memerlukan Trauma Center.
"Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Semarang, dalam hal ini OPD terkait untuk bisa membatu mencari solusinya. Sehingga, trauma yang dialami warga kami perlahan dapat teratasi," imbuhnya.
Sebagai informasi, pasca gempa Pemdes Banyubiru mendapatkan fakta ada 16 lansia mengalami traumatik. Bahkan, karena masih adanya gempa susulan mereka memiliki meninggalkan rumah dan berlindung di bangunan-bangunan kecil seperti gubug atau tenda dibuat secara sederhana.
Ia menuturkan, dari total 8.479 jiwa warga Banyubiru dengan jumlah kepala keluarga mencapai 3.500 tersebar di 9 Dusun, 51 RT dan 14 RW, 15 persen diantaranya adalah lansia.
- Siapkan Rp14 Miliar, Bupati Ngesti Selamatkan Generasi Melalui Guru Ngaji
- Kapolres Semarang Terima Sertifikat Tanah Hibah Pemkab Semarang
- Bupati Semarang : Sembilan Titik Digelar Operasi Pasar Siapkan 800 Liter Minyak Goreng