Permintaan Droping Air Bersih Melonjak Dampak Kekeringan Meluas

Dampak kekeringan di Kabupaten Purbalingga semakin meluas membutuhkan droping air bersih untuk kebutuhan warga, Sabtu (2/9). RMOL Jateng
Dampak kekeringan di Kabupaten Purbalingga semakin meluas membutuhkan droping air bersih untuk kebutuhan warga, Sabtu (2/9). RMOL Jateng

Permintaan droping air bersih semakin melonjak dampak kekeringan di Purbalingga meluas.


"Sampai hari ini, setidaknya sudah 220 tangki air bersih atau setara dengan 1.015.000 liter air telah kami drop ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Kepala BPBD Purbalingga, Priyo Satmoko, SH, MH.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga mencatat, hingga Sabtu (2/9), wilayah yang terdampak kekeringan berada di 28 desa dalam 10 wilayah kecamatan.

Dia menyebutkan, permintaan air bersih semakin meluas, tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga warga, tetapi juga ada permintaan dari sekolah dan pondok pesantren.

“Sekolah yang meminta droping air bersih seperti SMPN 4 Mrebet, Ponpes Manbaul Ihsan Al-Baedlowi Desa Karangpucung Kecamatan Kertanegara, dan MI Ma'Arif NU Desa Krangean, Kertanegara,” kata Priyo. 

Priyo memprediksi, dengan kondisi saat ini yang belum turun hujan, maka warga yang terdampak kekeringan akan semakin meluas.

“Untuk saat ini saja sudah ada 1.058 Kepala Keluarga (KK) atau setara 4.049 jiwa yang terdampak kekeringan,” terang dia.

Priyo menambahkan, droping air bersih yang telah dilakukan terinci atas bantuan BPBD 135 tangki, PMI & Baznas 60, MDMC  10, Polres 10, Brimob Banyumas dua, dan Lazis Jateng tita tangki.

“Total seluruhnya 220 tangki air bersih yang telah didrop ke masyarakat,” tambahnya.