Peringati Dies Natalis ke-59, FBS Unnes Gelar Pentas Seni Cakra Manggilingan

Pentas seni bertajuk Cakra Manggilingan kolaborasi berbagai seni tampil bersama dalam rangkaian Dies Natalis ke-59 Unnes, Jumat (14/6) malam. Dicky Aditya/RMOLJateng
Pentas seni bertajuk Cakra Manggilingan kolaborasi berbagai seni tampil bersama dalam rangkaian Dies Natalis ke-59 Unnes, Jumat (14/6) malam. Dicky Aditya/RMOLJateng

Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) gelar pertunjukan seni berbagai kesenian dalam satu panggung bertajuk "Cakra Manggilingan", Jumat (14/6) malam, di Kampung Budaya Unnes. 


Cakra Manggilingan ini menampilkan perpaduan wayang kulit, wayang golek, sendra tari, musik, peragaan busana, hingga wushu.

Ketua Panitia Dies Natalis ke-59, Prof Dr Wirawan Sumbodo, menjelaskan, Cakra Manggilingan merupakan kolaborasi beberapa seni, dari tari, wayang, dan musik tampil bersama di atas panggung. 

Tema utama pentas kesenian ini diambil dari filosofi Jawa maknanya, gambaran roda kehidupan yang senantiasa berputar, serta mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal yang mendalam. 

"Acara ini merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis ke-59 Unnes dan terbuka bagi masyarakat. Penonton hadir tidak hanya mahasiswa dan civitas akademika kampus, tetapi juga para pecinta dan pemerhati budaya," katanya. 

Peserta tampil dalam pagelaran pentas kebudayaan ini adalah para mahasiswa berbagai jurusan FBS Unnes. Ratusan orang peserta penari tampil. Berbagai tarian tradisional ditampilkan termasuk drama kolosal. 

Diantara pertunjukan lain, drama tari paling dinanti-nantikan penonton hadir. Para penari tampil di atas panggung, menampilkan kolaborasi antara tari klasik, kontemporer, dan sewaktu pentas dipadukan dengan iringan aransemen gamelan dan musik modern. 

Puluhan sampai ratusan penari di atas panggung, dalam gerakan dipertunjukkan menampilkan makna tersirat filosofis bagi para penonton. 

Pelaksana kegiatan, Dr Widodo Brotosejati menambahkan, pentas seni digelar dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-59 dan juga demi mewadahi kreativitas bakat dan minat mahasiswa Unnes. Serta juga, sekaligus untuk pelestarian budaya. 

"Kami berharap acara ini dapat menjadi ajang untuk melestarikan dan mempromosikan budaya bangsa kepada generasi muda serta menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai dan menghargai budaya warisan Indonesia," terang dia.