Ketua DPD Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Jateng Soleh Akbar mengatakan, tantangan terbesar bagi insan musik adalah menjadikan musik tuan di rumah sendiri.
- Jembatan Penghubung Kabupaten Pekalongan-Pemalang Retak hingga Muncul Lubang
- Alfamart Adakan Bakti Sosial dengan Mendongeng
- Dosis Habis, Ratusan Warga Jepara Gagal Vaksin Dosis Kedua
Baca Juga
Hal ini disampaikan Soleh Akbar saat menghadiri Peringatan Hari Musik Nasional ke-IX Tingkat Kota Salatiga Tahun 2022 di Rumdin Wali Kota Salatiga diwarnai saweran oleh pejabat yang hadir kepada pembawa acara, Sabtu (12/3).
Kegiatan diadakan DPC PAPPRI Kota Salatiga itu dihadiri Wali Kota Salatiga Yuliyanto, Sekda Wuri Pujiastuti, serta Kepala OPD dilingkungan Pemkot Salatiga.
Tampak pula pelaku seni dan pengurus PAPPRI, baik tingkat DPC Salatiga dan DPP Jateng.
Sejauh ini, lanjut dia, harapan insan musik PAPPRI bisa menjadi tuan rumah di rumah sendiri bagi para musisi baik di daerah maupun tingkat Jateng.
"Inilah yang menjadi catatan dan tantangan. Sehingga ia mengajak para musisi membawa perubahan dengan komitmenya tinggi agar PAPPRI bisa menjadi tuan di rumah sendiri bagi musisi khususnya di Jateng," bebernya.
Ia menjelaskan, Hari Musik yang jatuh pada tanggal 9 Maret dan dirayakan di Tingkat Kota Salatiga pada tanggal 10 Maret, sebagai tanda kembalinya marwah musik khususnya di Kota Salatiga.
Banyak tantangan internal dan eksternal dalam mengembangkan organisasi PAPPRI di Jateng. Termasuk dalam menghimpun dana secara profesional.
"Namun kami kepengurusan tingkat Jateng akan berupaya berkembang pesat, dan nantinya pengurus DPD PAPPRI Jateng akan diisi dengan orang-orang yang berkompeten," tandasnya.
Soleh Akbar juga mengungkapkan jika DPD PAPPRI Jateng akan mengupayakan dan menargetkan munculnya DPC PAPPRI di seluruh kabupaten kota di Jateng.
"Saat ini ada 75 persen DPC PAPPRI di Jateng, dan kami menargetkan berkembang menjadi 100 persen di 35 Kabupaten Kota di Jateng," imbuhnya.
Ia menambahkan, PAPPRI sebagai mitra pemerintah diharapkannya juga harus terlibat dalam kegiatan sosial.
"Sinergitas kedepan agar dapat mengalokasikan anggaran pemerintah demi mengangkat harkat insan musik menuju kesejahteraan," akunya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Salatiga Valentino mengatakan Peringatan Hari Musik Tingkat Kota Salatiga Tahun 2022 adalah kali ketiga diselenggarakan di Salatiga.
"Bahkan, Salatiga menjadi pioneer diselenggarakan Hari Musik sekaligus memperingati Lahirnya Wage S Supratman," kata Valentino.
Dengan musik, ungkap dia, dapat memberikan multi player kepada semua lini ditengah masyarakat.
Acara ini diselenggarakan di taman belakang Rumah Dinas Wali Kota, diwarnai momen sawer yang tak terduga.
Yakni, ketika sang MC diperankan seorang laki-laki berpenampilan perempuan lengkap berbusana kebaya bersanggul dan acap kali disapa 'Mba Yayuk' diminta menjemput Wali Kota Salatiga Yuliyanto untuk hadir ke depan.
Disaat bersamaan, sang MC 'Mba Yayuk' mendekati Sekda Wuri Pujiastuti yang langsung menyelipkan uang lembaran kertas dibalik kemben sang MC.
Gelak tawa pun tak terelakkan oleh tamu undangan yang hadir. Sawer kemudian di susul oleh sejumlah pejabat yang hadir lainnya.
- Polres Karanganyar Berbagi Ratusan Takjil Jelang Buka Puasa
- KAI Hanya Layani Perjalanan Esensial, Kritikal dan Mendesak Pada Libur Idul Adha
- Pelebaran Jalan Sriwijaya Ditargetkan Rampung Bulan Depan