Perempuan Tewas Dilakban, Ini Penjelasan Kades Ngembak

Polisi menutup lokasi dengan police line, Sabtu (22/6) malam. Dekumen. Rubadi/RMOLJateng.
Polisi menutup lokasi dengan police line, Sabtu (22/6) malam. Dekumen. Rubadi/RMOLJateng.

Korban dugaan pembunuhan Dwi Kristiani (34), sang terapis pijat bekam asal Ngembak Purwodadi Grobogan Jawa Tengah, Sabtu (22/6) malam, merupakan seorang ibu dari dua anak.


Jasadnya ditemukan tergeletak di lantai kamar dengan kondisi tak wajar. Mulut dilakban, tangan serta kakinya terikat tali.

Menurut Kepala Desa Ngembak Awang Ayudha Kiswara, sebelum korban ditemukan tewas, korban berpamitan hendak ke rumah orangtuanya di lingkungan Sambak, Purwodadi dengan mengedarai motor jenis matic. 

Kedua anaknya yang berusia 4 dan 11 tahun pun dititipkan ke mertuanya yang tinggal di samping rumahnya. Sementara sang suami pergi merantau ke Jakarta sebagai buruh bangunan.

"Setelah waktu Ashar, DK pamit ke orangtuanya mau bekam orang di Dusun Bantengmati, Desa Karanganyar," terang Awang, Minggu (23/6) siang. 

Sepengetahuan tetangga, kata Awang, selama ini DK rutin pulang rumah setiap harinya meski pergi ke luar kampung untuk melayani praktik bekam.

"Tidak ngontrak rumah karena punya tempat tinggal disini. Motor DK hilang kemungkinan digondol pelaku," ungkap Awang.

Jenazah DK pun telah rampung diautopsi di RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi dan sudah diserahkan keluarganya untuk dimakamkan.

"DK sudah dimakamkan jam 11.00 WIB, tadi menunggu suaminya yang pulang dari Jakarta," sambungnya. 

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko Haryono mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis, DK diduga merupakan korban pembunuhan.  

Saat korban ditemukan, kondisi rumah kontrakan itu sepi tak berpenghuni. Padahal beberapa hari lalu ada dua pria yang sudah menyewa, namun belum menyerahkan identitas kepada pemilik rumah kontrakan.

"Iya diduga korban pembunuhan. Kami masih mendalami kasus ini. Kami juga masih memburu pelakunya," tegasnya.