Perampokkan Di Jalan Krakatau Libatkan Orang Dalam

Komplotan perampok yang beraksi di Jalan Krakatau VIII pada Senin (18/1/21) diduga sudah direcanakan jauh hari lantaran mereka sudah sejak tanggal (7/1/21) berada di kota Semarang.


Kondisi memprihatinkan dialami Wiwik Rohyati (50 ) warga rt 2 rw 5 desa Losari Kecamatan Ampelgading kabupaten Pemalang.

Sejak dua bulan lalu, ia mengalami kelumpuhan yang membuatnya hanya tergeletak ditempat tidur tak bisa beraktivitas.

Kondisi rumah juga tak layak, hanya berlantai tanah, dinding bata juga sudah rusak. Kemudian skayu sudah lapuk atap bocor disana sini serta tak ada pintu.

Awal sakitnya ketika ia jatuh sekitar dua tahun lalu. Saat itu, ia sudah berobat dan sempat operasi.

"Sekitar dua bulan lalu badan sakit dan tangan juga kaki sulit digerakan hingga lumpuh karena tak ada pengobatan," jelas Wiwik Rohyati, Selasa (19/1/2021).

Ia bercerita sudah tak ada biaya lagu untuk rumah sakit dan perawatannya. Ia pernah terdaftar di BPJS mandiri, namun tak dilanjutkan karena tidak ada biaya. Sehingga, saat ini tak bisa berobat ke rumah sakit dengan BPJS .

Ibu empat anak ini dirawat anak serta suaminya, Mulani dan salah satu terpaksa putus sekolah hanya tamat SMP. Anggit Pujo Nugroho, anak kedua ini fokus merawat sang ibu meladeni semua kebutuhan ibunya.

"Saya lulus SMP tahun 2020 dan tak melanjutkan karena tak ada biaya," tuturnya.

Kakak pertama ya kerja serabutan bersama sang ayah untuk biaya keluarga dan dua adiknya.

"Kedua adik saya masih kecil- kecil, sekolah SD,†jelas Anggit.

Sebelumnya keluarga ini punya usaha kecil kecilan, tempe goreng namun kini tak bisa dijalankan lagi.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka dari hasil kerja buruh tani dan buruh serabutan.

"Kami berharap bantuan dari dermawan juga pemerintah agar istri saya bisa diobati dan bisa embuh," jelas Mulani. [jie]