Peralatan Pijat Korban Pembunuhan Grobogan Utuh, Motor dan Handphone Lenyap

Rumah kontrakan di Bantengmati Desa Karanganyar Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah yang menjadi tempat dugaan pembunuhan perempuan terapis. Rubadi/RMOLJateng
Rumah kontrakan di Bantengmati Desa Karanganyar Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah yang menjadi tempat dugaan pembunuhan perempuan terapis. Rubadi/RMOLJateng

Dari hasil pemeriksaan polisi, sebuah rumah kontrakan tempat terjadinya dugaan pembunuhan, DK (34) wanita terapis pijat bekam yang tewas mengenaskan di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (22/6) malam, barang-barang berharga milik korban hilang.


"Motor Yamaha NMax, handphone dan dompet milik korban tidak ditemukan di lokasi kejadian," kata Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko Haryono, Minggu (23/6).

Meski demikian, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Satreskrim Polres Grobogan menemukan peralatan pijat bekam yang selalu dibawa korban.

"Kami temukan lengkap untuk peralatan pijat bekam milik korban," ungkap Agung.

Jasad ibu dua anak warga Desa Ngembak, Purwodadi itu ditemukan tergeletak di lantai kamar dengan kondisi tak wajar, mulut dilakban, tangan serta kakinya terikat tali.

Karena faktor keganjilan tersebut, Satreskrim Polres Grobogan melakukan autopsi jenazah korban di RSUD R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi guna mengungkap penyebab kematian korban.

"Hasilnya masih menunggu surat tertulis dari dokter biar pasti," imbuhnya. 

Sementara itu, Kapolsek Purwodadi AKP Dedy Setyanto, menyampaikan, dari hasil pemeriksaan medis sementara, korban diduga tewas akibat dibekap. Hidung dan mulut juga dilakban. 

"Korban diduga kehabisan napas usai dibekap. Korban ini sudah menikah," kata Dedy.

Dedy mengatakan, sebelum insiden nahas itu terjadi, warga sekitar lokasi kejadian mendengar suara keributan dari dalam rumah kontrakan berkonstruksi tembok dan berpintu gerbang setinggi sekitar dua meter itu. 

Beberapa saat kemudian, warga juga sempat memergoki dua orang pria berboncengan mengendarai motor matik pergi meninggalkan rumah kontrakan.

"Sehabis Maghrib, warga yang penasaran kemudian mendatangi rumah kontrakan itu namun tak ada jawaban. Sehingga pintu didobrak dan mendapati korban meninggal dunia. Mulut hidung dilakban, tangan dan kaki diikat tali," kata Dedy.

Warga Desa Karanganyar, Wiwit (35), mengatakan, rumah kontrakan itu baru dihuni beberapa hari oleh dua orang pria yang belakangan belum menyerahkan identitas kepada pengurus. Tarif sewa rumah Rp 700 ribu per bulan.

"Nah, sore sebelum kejadian wanita itu datang hingga petangnya terdengar ribut. Kami tidak ada yang kenal siapa yang ngontrak," kata Wiwit.

Para tetangga yang penasaran kemudian menghampiri rumah kontrakan itu namun tidak ada respons. Mereka kemudian berupaya masuk mendobrak pintu kontrakan.