Desa menjadi inspirasi dan aspirasi penting bagi negara dalam mengeluarkan regulasi, sedangkan negara menghadirkan kebijakan untuk rakyat banyak dan beragam kehidupan dalam rupa suatu tatanan. Tatanan hidup bersama yang baik, berterima, dan mantap menjadi salah satu fondasi penting bagi terwujudnya peradaban.
- Seni Budaya India Menandai Peringatan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Oase Teduh Bersama Ahmad Tohari Di Tinggarjaya
- Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga: Puncak Grebek Besar Dengan Rekor MURI
Baca Juga
Selama empat tahun berturut-turut kalangan seniman petani Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meramu agenda kebudayaan yakni Hari Peradaban Desa.
Mengutip berbagai jejak pemberitaan di Kantor Berita Antara tentang Hari Peradaban Desa, ditemukan bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap pada 21 Mei.
Hari Peradaban Desa dilangsungkan pertama kalinya pada 2021 di sumber air Tlompak kawasan Gunung Merbabu di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis. Pada tahun kedua yakni 2022, diselenggarakan di lokasi bernama Kampoeng Semar, kawasan Candi Borobudur di Desa Wringin Putih, Kecamatan Borobudur.
Peringatan ketiga pada 2023 diselenggarakan di Studio Mendut.
![](https://www.rmoljawatengah.id/uploads/images/2024/05/image_750x_66483c8fd3b25.jpg)
Dari selebaran yang diterima oleh Redaksi RMOLJawaTengah, penyelenggaraan tahun 2024 ini difokuskan di Studio Mendut pada 21 Mei 2024 pada pukul 15.00-selesai. Penyelenggaraan mengambil tempat di Studio Mendut yang beralamat di Jalan Mayor Kusen, Cabean, Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, Kawasan Pegunungan Menoreh, Magelang.
Laman menunjukkan bahwa studio Mendut dikelola budayawan Sutanto Mendut. Tempat itu juga pusat perjumpaan seni budaya para pegiat Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, Menoreh) dengan berbagai jaringan relasinya.
Acara 2024 ini dimeriahkan dengan jadwal manggungnya Nani Losari, seorang Muslimah yang juga Maestro Tari Desa Losari, dan performer Kelompok Kyai Kanjeng.
Selain itu ada suguhan tari Soreng, tari Topeng, tari Pejuang, dan tari Sigrak Bawana. Beberapa diskusi juga akan dilakukan dengan pembicara seperti Mami Mendut istri dari budayawan Sutanto Mendut, dan Garin Nugroho, seorang sutradara.
Informasi lainnya belum dapat ditemukan di laman studiomendut.org.
- Kejadian Di Kota Lama Semarang: Maling Curi Motor Milik Pedagang Sekalian Dengan Bronjong Belanjaannya
- Serdik Sespimma Angkatan 71 Tebar Ribuan Bibit Ikan Di Embung Susukan
- Pelayanan Masyarakat Tetap Berjalan Walau Pejabat Pensiun