Penuhi Target Capaian Peserta JKN, Pemkab Kudus Terima UHC Awards

PJ Bupati Kudus Hasan Chabibie bersama Kepala BPJS Cabang Kudus, dr. Heni Riswanti usai menerima pengahrgaan.
PJ Bupati Kudus Hasan Chabibie bersama Kepala BPJS Cabang Kudus, dr. Heni Riswanti usai menerima pengahrgaan.

Pemkab Kudus lagi-lagi menorehkan prestasi dalam pengabdian dan kinerja di lintas bidang. Kali ini, Kabupaten Kudus kembali menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Awards Tahun 2024.


Penghargaan UHC Awards diberikan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin kepada Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Hasan Chabibie di Jakarta, Kamis (8/8). Hasan Chabibie hadir di Jakarta didampingi beberapa pimpinan OPD dan jajaran Pemkab Kudus.

Hasan Chabibie mengaku bangga terkait dengan penghargaan yang diterima Pemkab Kudus. UHC Awards sebagai bentuk apresiasi atas kinerja yang diberikan Pemkab Kudus.

“Ini bentuk pengakuan atas keseriusan kami bekerja. Saya juga mengapresiasi seluruh jajaran Pemkab Kudus yang telah bekerja keras memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kudus,” ujar Hasan.

Hasan Chabibie menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi titik tolak untuk berprestasi di tahun-tahun berikutnya. Dengan semangat Merdeka Bekerja, pihaknya ingin agar jajaran pegawai Pemkab Kudus bisa mengerahkan potensi terbaiknya untuk pelayanan warga.

Sementara itu, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kudus, dr. Heni Riswanti menambahkan, penghargaan yang diterima oleh Kabupaten Kudus adalah UHC Madya.

Selain itu, Indonesia juga mendapat pengakuan internasional dari International Social Security Association (ISSA). Penghargaan ini diserahkan Presiden ISSA, Mohammed Azman atas keberhasilan Indonesia mencapai UHC.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menambahkan, capaian UHC di berbagai daerah bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menurut Gufron, jumlah kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 telah mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15 persen dari total penduduk di Indonesia. Pencapaian ini bukan hanya tentang jumlah kepesertaan, tetapi juga memastikan seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan.