Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga: Puncak Grebek Besar Dengan Rekor MURI

Bupati Demak Menerima Penghargaan Pencatatan Rekok MURI Di Pintu Masuk Makam Kadilangu Demak, Senin (17/06). Nungki S Nurhidayanto/RMOLJawaTengah
Bupati Demak Menerima Penghargaan Pencatatan Rekok MURI Di Pintu Masuk Makam Kadilangu Demak, Senin (17/06). Nungki S Nurhidayanto/RMOLJawaTengah

Demak - Lantunan asmahul husna dan tasbih menggema di area makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak dalam acara ritual penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga yakni Keris Kyai Carubuk dan Kotang Ontokusumo,  Minggu (17/06).

Dalam penjamasan yang dilakukan di dalam makam wali penyebar agama Islam melalui budaya tersebut, Bupati Demak, dr. Eisti'anah beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut menyaksikan bagaimana pusaka-pusaka tersebut dilisahi atau dijamasi.

Bupati pun menyampaikan bahwa penjamasan yang dia ikuti ini merupakan kali kedua. Di mana kesakralannya sangat terjaga karena benda tersebut adalah benda-benda pusaka yang berarti di masa ratusan tahun lampau.

"Penjamasan dilakukan oleh beliau-beliau sesepuh. Dan kita yang ikut ke dalam hanya mengikuti dan berdoa dan mengingat perjuangan beliau untuk masyarakat Demak dan kami berkomitmen akan berjuang meneruskan apa yang telah beliau-beliau (Sunan dan Raja Demak) lakukan demi kejayaan Demak," ucap Bupati.

Ia juga menceritakan bahwa dalam perjalanan dari Pendopo Kabupaten Demak menuju Makam Kadilangu, masyarakat terlihat antusias berdiri di sepanjang rute perjalanan prajurit Patang Puluhan menuju ke area makam Sunan Kalijaga Demak.

Iring-Iringan Prajurit 40An Dari Pendopo Demak Menuju Area Makam Kadilangu Demak, Senin (17/06). Nungki S Nurhidayanto/RMOLJawaTengah

"Ini pertanda bahwa masyarakat sangat menunggu puncak acara Grebek Besar dan ini juga tanda masyarakat mencintai tradisi Demak itu sendiri," ucap Bupati.

Kepala Dinas Pariwisata (Dinparta) Demak, Endah Cahya Rini, menyampaikan bahwa kegiatan rangakaian puncak Grebek Besar tersebut merupakan hasil kolaborasi yang apik dan sinergi antara Kementerian Agama (Kemenag), Dinparta dan Kadilangu.

"Grebek besar menjadi oase masyarakat. Dimana ini tahun ke tiga kita mendapatkan momentum kembali yakni pencatatakan MURI (Museum Rekor Indonesia - red). Kami memberikan ucapan terimakasih kepada Pak Sepuh dan Pak Kemenag atas karya yang berdasarkan untuk menguri-uri budaya Demak. Maturnuwun," pungkasnya.

Puncak acara rangkaian Grebek Besar tersebut ditandai dengan pencatatan Rekor MURI yang diverifikasi pada Minggu (16/06) kemarin untuk dua penilaian yakni iring-iringan Gunungan Hasil Bumi terbanyak yakni 90 gunungan dan sajian Ancak'an terbanyak yakni 521 buah sesuai dengan usia Kabupaten Demak.