Duka menyelimuti para penggemar band Foo Fighters, penggebuk drumnya, Taylor Hawkins meninggal pada usia 50 tahun.
- Belanda Mengaku Sulit Evakuasi Warganya dari Afghanistan
- Teguh Santosa: Korsel Tempatkan ASEAN Epicentrum Dinamika Kawasan Indo-Pasifik
- Indonesia Dapat Shock Therapy dari AS Karena Kamala Haris Tak Mampir
Baca Juga
Kabar meninggalnya Hawkins dikonfirmasi langsung band asal Amerika tersebut lewat akun twitter mereka pada Sabtu (26/3), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
"Keluarga Foo Fighters sangat berduka atas meninggalnya Taylor Hawkins. Semangat bermusik dan tertawanya yang menular akan tetap terus bersama kami selamanya," cuit band tersebut, seperti dikutip dari AFP.
Hawkins berkontribusi pada album kedua Foo Fighters, "The Color and Shape," yang dirilis pada 1997, dan menjadi anggota band yang dipimpin oleh Dave Grohl di album selanjutnya "There Is Nothing Left to Lose," pada 1999.
Sebelum bergabung dengan Foo Fighters Hawkins menjadi drummer tur untuk Alanis Morissette.
Album terbaru Foo Fighters, "Medicine at Midnight," tiba tahun lalu saat grup tersebut merayakan ulang tahun ke-25, dan dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Hawkins langsung mengutarakan harapannya untuk masa depan band.
"Saya ingin menjadi band terbesar di dunia," katanya saat itu.
Band ini dijadwalkan untuk memainkan pertunjukan Jumat malam di Bogota, Kolombia, di Festival Estereo Picnic.
- Akun Twitter Resmi Kedutaan Besar Inggris Menghilang Mendadak
- Prabowo: Masyarakat Hati-Hati Kalau Terima Tawaran Keuntungan
- Indonesia Kecam Serangan Militer Rusia ke Ukraina