Pengelola Hotel Garuda di Kopeng, Salatiga diminta giat berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Inovasi dibutuhkan untuk menarik pengunjung lebih banyak dan memaksimalkan pendapatan di hotel milik Pemprov Jateng tersebut.
- Buka Finalisasi LKPJ, Walkot Tegal Tegaskan OPD Agar Jalankan Tugas Sebaik-baiknya
- Pemkot Semarang Adakan Pekan Panutan PBB
- Top FM Sukoharjo Belajar Tingkatkan Kualitas Penyiaran ke RSKW FM
Baca Juga
Anggota Komisi C DPRD Jateng, Ahmad Ridwan mengatakan, Hotel Garuda yang kini dikelola Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) memiliki lokasi strategis. Dari hotel, tamu bisa menikmati pemandangan Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo. Ini lokasinya luar biasa, pengelola bisa membuat kafe, ditambah live music untuk menarik pengunjung," ujarnya saat memimpin kunjungan kerja Komisi C, belum lama ini.
Inovasi lain juga bisa dilakukan dengan menyuguhkan kuliner tradisional yang jarang didapatkan di daerah lain. Menurutnya, selama ini okupansi Hotel Garuda tergolong minim yaitu hanya berkisar 12%. Angka 12% itupun untuk tingkat hunian Hari Sabtu- Minggu. Kalau hari biasa lebih sepi lagi," kata politisi PDIP ini.
Anggota Komisi C DPRD Jateng, Sarwono berharap, pengelola memperhatikan kebersihan. Selain itu, juga gencar berpromosi. Kalau tidak promosi ya tidak ada yang tahu disini ada hotel, yang tahu hanya instansi pemerintah," tandasnya.
Sementara Anggota Komisi C DPRD Jateng, Kusdillah mengkritik, penampilan Hotel Garuda yang mirip asrama. Padahal pemandangannya bagus sekali. Pengelola perlu memperhatikan agar penampilan hotel tidak seperti kantor, sehingga tamu yang tinggal benar-benar merasa sedang berlibur," paparnya.
Kepala Balai Informasi Pengelola Sarana Prasarana Olahraga dan Pariwisata, Disporapar Jateng, Dyah Poespitasari mengatakan, pihaknya terbentur anggaran untuk menambah fasilitas hotel. Namun dengan kondisi tersebut, pihaknya berupaya untuk meningkatkan pendapatan. Pendapatan memang sepertinya besar, tapi biaya operasional juga tinggi," kata dia.
Hotel Garuda Kopeng sendiri memiliki 32 kamar yang terdiri dari 30 kamar standar dan dua kamar family. Tahun 2017 dari target pendapatan Rp 300 juta, realisasinya Rp 353.287.500 (117,76%). Sedangkan di 2018 dari target Rp 335 juta, realisasi sampai Februari Rp 49.950.000 (14,91%).
- Tidak Layak Huni, Rumah Mukhsin Dibedah Polres Purworejo
- Pemkot Semarang Berikan Bantuan Hibah dan Bisyaroh
- Wabup Tri Yuli Setyowati Plt. Bupati Blora