Peluncuran mobil Esemka di Boyolali, minggu lalu,
mendapatkan kritik dari sebagian netizen. Salah satu sasaran kritik
adalah Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, yang
dipandang sangat aktif menjadi narasumber media saat launching Esemka.
- Anak Muda Makin Melek Teknologi, Industri Kreatif Semarang Bakal Tumbuh Pesat
- Gerai Busana Muslim Al Fath Dukung Program Vaksinasi Booster
- BI Tegal Buka Layanan Tukar Uang di 8 Rest Area Tol Batang-Brebes
Baca Juga
Pasalnya, Esemka disebut-sebut sebagai produk swasta dan bukan mobil nasional, sehingga kegigihan Menperin dalam "membela" produk tersebut dipertanyakan. Airlangga pun dianggap telah berperan jadi "benteng politik" bagi Presiden Jokowi, orang yang pertama kali mempopulerkan Esemka saat masih menjadi Walikota Solo, sewindu lalu.
Kritik-kritik kepada pemerintah, khususnya yang dialamatkan kepada Menperin itu, dinilai tidak tepat oleh ekonom muda Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bandung Koordinator Jawa Barat, Aditia Febriansyah.
"Sebagai buatan anak bangsa, terlepas sebagian komponennya masih impor dan terlepas dari faktor Jokowi, Esemka perlu diapresiasi oleh pemerintah dan publik," ujar Aditia seperti dikutip dari Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (12/9).
Dikatakan Aditia, pemerintah sejak awal terlibat dalam proses perijinan dan serangkaian uji kelayakan Esemka. Sangat wajar jika pemerintah ikut berbicara saat peluncurannya ke pasar.
"Justru, pemerintah harus muncul dan bicara supaya publik tahu lebih banyak tentang produk ini," tambah dia.
Aditia mengatakan, masyarakat menunggu-nunggu keluarnya produk mobil Esemka karena ide untuk memproduksi mobil yang awalnya dirakit oleh anak-anak SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Solo itu terus diupayakan oleh para perintisnya. Keberhasilan produsen Esemka meluncurkan produk mobil tersebut, tak perlu dipolitisasi terlalu jauh.
"Kalau kita mau jujur, faktanya para perintis dan produsen Esemka terus berupaya dan tak kenal lelah untuk mendapatkan ijin. Bukan karena ada Jokowi lalu mobil ini ujug-ujug dilaunching ke pasar," terang Aditia.
"Esemka kan awalnya gagal menjalani uji emisi Euro-2 di Balai Termodinamika Motor dan Populasi, tapi mencoba terus hingga lulus. Terakhir, mereka merampungkan uji homologasi dari Kemenperin," tambah dia.
Lebih lanjut Aditia menilai bahwa tampilnya Airlangga berbicara mengenai Esemka menunjukkan dirinya memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai industri otomotif dalam negeri serta mengikuti betul perkembangan Esemka. Dengan berbicara mengenai Esemka, Airlangga juga disebutnya berani pasang badan" untuk industri otomotif nasional, walau mendapatkan kritik dari berbagai kalangan.
"Ini sekali lagi menunjukkan, Airlangga adalah menteri profesional yang dapat diandalkan Presiden dan juga negarawan yang mampu menempatkan diri secara tepat," terang Aditia. [fak]
- BUMD Grobogan Bakal Dapatkan Kucuran Dana Rp 4,95 Miliar
- KAI Daop 4 Semarang Sudah Layani 124.381 Pelanggan Selama Libur Idul Adha
- Ketersediaan Stok Beras di Semarang Dijamin Aman