Pesan Presiden Joko Widodo di acara HUT ke-55 Partai Golkar, masih menjadi perbincangan. Dalam pidatonya, Jokowi tak hanya memuji Ketum Golkar Airlangga Hartarto tapi juga bicara soal soliditas dan komitmen.
- Tak Ada Perempuan yang Menang Jadi Kades
- KPU Berkoordinasi Dengan Disdukcapil Terkait Pemilih Pemula Yang Belum Rekam E-KTP
- Ketua DPC Kota Salatiga Instruksikan Menangkan Ganjar dan Partai
Baca Juga
Menurut pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing, kata "komitmen" yang dimaksud Jokowi dalam pidato itu mengarah kepada Bambang Soesatyo.
Jadi kalimat perlu komitmen" dari Jokowi ditujukan kepada siapa? Menurut saya itu komitmen lebih ditujukan kepada Bambang Soesatyo," ujar Emrus seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/11).
Bamsoet pernah menyatakan mengundurkan diri dari bursa Ketum Golkar saat dirinya ditunjuk sebagai perwakilan untuk pemilihan ketua MPR RI. Bamsoet menyatakan akan mendukung penuh Airlangga sebagai petahana dan tidak ada lagi persaingan diantara keduanya. Sebagai gantinya, Airlangga mendukung penuh Bamsoet hingga terpilih jadi ketua MPR secara aklamasi.
Belakangan secara tiba-tiba, pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengaku tengah mempertimbangkan untuk terus bertarung dalam perebutan kursi Ketum di Munas Golkar.
Menarik diri, kemudian mencalonkan kan lagi. Itu seperti setrikaan, maju mundur. Padahal politisi yang dibutuhkan satu komitmen," tegas Emrus.
Emrus lantas menyinggung pernyataan Bamsoet yang sempat mengatakan bahwa tidak ada komitmen dalam politik. Komitmen bagi Bamsoet, hanya untuk orang yang sedang pacaran.
Padahal, tegas Emrus, seorang politik butuh menjalin komitmen. Memang kadang berubah sikap, tapi perubahan itu terjadi jika ada hal-hal yang berhubungan dengan rakyat.
Jadi Bamsoet kurang tepat menafsirkan di politik tidak ada komitmen, justru politisi butuh komitmen. Jadi kalau belum yakin jangan diomongkan dulu," pungkasnya.
Senada dengan itu, Plt DPD Golkar Sumatera Utara, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, pesan Jokowi tersebut untuk mengingatkan tentang arti pentingnya komitmen untuk selalu dijaga oleh seorang politisi.
"Kita diingatkan saja, kalian kalau jadi seorang politisi kalau sudah komit ya komit. Itu saja kan," tegasnya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11). [fak]
- Gibran Berjanji Temui Rudy untuk Kembalikan KTA PDIP
- Kompak! Suami Istri Kader PDIP Mendaftar sebagai Bakal Calon Bupati Tegal
- Minggu Kedua Pelaksanaan Coklit, KPU Temui Kendala Pemilih Tidak Ada Di Tempat