Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong kabupaten/ kota untuk menyiapkan rumah sakit darurat Covid-19.
- Resmi Ditutup, TMMD Tahap Ke-123 Di Desa Kesadikan Sesuai Target!
- Pemerintah Desa Diminta Ikut Sengkuyung Program Rantang Berkah
- Polres Sukoharjo Razia Gaktiplin Anggota Sat Lantas
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, persiapan tersebut termasuk meningkatkan beberapa tempat isolasi terpusat dengan memenuhi kebutuhan alat kesehatan yang bersumber dari dana refocusing APBD.
Selain itu, dia juga mendorong untuk memberi insentif kepada mahasiswa kedokteran dan keperawatan di perguruan tinggi untuk menjadi relawan di lapangan.
"Kita sudah mulai mendorong agar setiap Kabupaten/Kota membuat rumah sakit darurat dengan memanfaatkan potensi gedung-gedung yang kita miliki," kata Ganjar, Minggu (27/6).
Ganjar menambahkan, mengenai penambahan alkes tersebut, dia mengajak kepala daerah untuk mempercepat belanja dana hasil refocusing APBD.
Menurutnya, belanja tersebut dapat dialokasikan untuk menyiapkan rumah sakit darurat seperti melengkapi kebutuhan alat kesehatan.
"Kita ajak Bupati dan Wali Kota untuk mempercepat belanja daerah, khususnya untuk memenuhi alat kesehatan dsn persiapan rumah sakit darurat," katanya.
Terkait penambahan tenaga kesehatan, Ganjar mendorong agar mahasiswa tingkat akhir pada fakultas kedokteran atau keperawatan untuk bisa menjadi relawan di lapangan, baik untuk mengurus Covid-19 maupun non Covid-19.
Dorongan itu muncul lantaran dalam beberapa kesempatan ads kesulitan untuk mendapatkan tambahan tenaga kesehatan.
"Kemarin itu banyak relawan dari tiga perguruan tinggi, ada Undip, Unimus, dan STIKES. Rata-rata mereka mahasiswa tingkat akhir yang sudah siap jadi relawan. Ini energi yang bisa dipakai untuk mengisi nakes di rumah sakit, rata-rata saat saya tanya mereka siap," jelasnya.
- Karutan Salatiga Redy Agian Tekankan Tiga Hal Penting
- Di Klaten, Polda Jateng Distribusikan 380 Ton Beras
- Serma Parjianto, Berbekal Bronjong Blusukan Bagikan Bansos TNI