Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berkomitmen untuk memperbaiki seperti akses jalan hingga pengendalian banjir.
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
- Ini Daftar 29 Gengster di Semarang!
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan, akses jalan dan pengendalian banjir menjadi tugas harus diselesaikan menggeliatkan sektor industri dan mempermudah aktivitas masyarakat.
"Jadi kalau bicara jalan sudah bagus-bagus. Ada beberapa (jalan) milik Kementerian PUPR yang sekarang sedang berjalan (perbaikan)," kata Ita, sapaan akrabnya, saat acara Temu Industri 2023, di Legacy Covention Semarang, Kamis (15/6).
Wali Kota Ita mengatakan, infrastruktur jalan menjadi kewenangan Kementerian PUPR sedang dalam perbaikan, yakni jalan raya Mangkang. Saat ini Kementerian PUPR juga tengah menaikan jembatan tol di Kaligawe bertujuan mengurangi banjir.
"Kalau jalannya rusak terjadi banjir, pasti jangka waktu pengiriman akan mundur. Yang diperlukan adalah infrasktruktur jalan yang baik," tuturnya.
Pihaknya saat ini juga mengejar upaya pengendalian banjir di tahun 2023 untuk mempermudah proses perdagangan.
"Bicara bebas banjir semua tidak, tapi bagaimana memininalkan utamanya jalan-jalan yang menjadi titik-titik untuk para pelaku industri melakukan proses perdagangan atau penjualannya," ungkapnya.
Ita juga meminta kepada Dinas Perindustrian untuk bisa mewadahi pelaku industri dengan melakukan temu industri di Kota Semarang pasca Covid-19. Misalnya, melibatkan perbankan membantu permodalan, memperluas cabang, dan memperluaa pasar hingga luar negeri.
"Kan bisa mengundang bank-bank untuk hadir, terjadi business matching. Selama ini, banyak yang tidak bisa ketemu bank. Dulu, Covid belum banyak industri mengeliat, sekarang sudah dibutuhkan permodalan," ujarnya.
Ita mengatakan, kolaborasi bisa dilakukan dengan organisasi pemerintah daerah lain jika memang diperlukan. Hal ini karena cakupan industri terbilang cukup luas.
Pameran industri juga bisa dilakukan. Lembaga vertikal bisa mendukung industri juga perlu dilibatkan sehingga sinergi nyata berkelanjutan.
"Butuh lainnya, bisa saja dari beacukai, imigrasi, BPOM, Kemenhukam untuk Haki. Jadi orang butuh apa, bisa rill ada sinergi," jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Tri Supriyanto menyampaikan, infrastruktur menjadi fokus utama membuat para pelaku industri nyaman.
Tri mengaku sudah mulai melakukan koordinasi dan berkonsultasi dengan kementerian agar para pelaku usaha industri tidak merasa ada kesulitan dalam mengurus perizinan.
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
- Ini Daftar 29 Gengster di Semarang!