Pemerintah Kota Semarang berupaya menekan angka stunting di wilayah ibukota Provinsi Jawa Tengah. Salah satu upaya dilakukan adalah dengan meluncurkan program dapur sehat.
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
- Ini Daftar 29 Gengster di Semarang!
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi membuka secara langsung program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB Kenanga, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Selasa (7/6).
Wali Kota Hendi, sapaan akrabnya, mengatakan, program ini adalah bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting di Semarang. Diantaranya pemberian makanan bergizi kepada anak dari hasil masakan warga sendiri.
"Kegiatan untuk mengurangi stunting seperti ini harus didorong, melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang saya minta untuk fokus pada kegiatan penurunan stunting dengan melihat data yang tercatat tahun lalu sebesar 1.367 yang tersebar di 135 kelurahan. Kemudian DKK bisa untuk membantu seperti memberi makanan bergizi, diberi susu dan kebutuhan lainnya dari APBD," kata Hendi.
Wali Kota Hendi menyebut, kurva titik-titik stunting mengalami perubahan semakin baik yang dilaporkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang. Ada 1.800 kasus stunting di Kota Semarang tetapi sebanyak 1.367 telah ditangani semakin membaik.
Penyelenggaraan Program DASHAT dengan konsep Bergerak Bersama di Kota Semarang sendiri diawali dengan mengoptimalkan 34 kelurahan yang sudah terbentuk kampung KB. Nantinya program ini akan bisa dilaksanakan disemua Kelurahan yang ada di Kota Semarang.
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat