Pemkot Semarang Harap Masyarakat Ikut Menjaga Fasilitas Olahraga

Pemerintah Kota Semarang melakukan pembangunan fasilitas olahraga untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia.


Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengakui, banyak fasilitas olahraga telah dibangun Pemkot Semarang kurang terawat dengan baik oleh warga. Oleh sebab itu, Iswar meminta kepada Dinas Penataan Ruang (Distaru) segera melakukan serah terima fasilitas olahraga kepada setiap kecamatan saat pembangunan sudah selesai. 

"Kalau sudah diserahkan semua ke kecamatan. Kami berencana untuk mengumpulkan para camat agar bisa menyerahkan ke cabor. Sehingga, lapangan bisa terawat baik. Selama ini ada lapangan yang tidak terawat. Terkadang masyarakat tidak merasa lapangan diserahkan," kata Iswar, Kamis (18/8).

Iswar mencontohkan, sebuah lapangan voli bisa diserahkan pada Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), sehingga PBVSI bisa membawa pelatih di lapangan tersebut. Harapannya lapangan tersebut bisa membibitkan atlet baik di tingkat Kelurahan maupun Kecamatan. Hal tersebut juga berlaku untuk cabang olahraga lainnya seperti bandimintan, futsal dna lainnya.

"Kalau ada anak-anak berbakat, Kota Semarang akan lebih cepat mendapatkan bibit-bibit unggul yang profesional," tuturnya. 

Iswar mengaku jika hal tersebut sudah bisa berjalan maka tidak menutup kemungkinan pemerintah juga bisa menyelenggarakan kompetisi dari tingkat kelurahan hingga tingkat kota. Harapannya, fasilitas olahraga di setiap wilayah bisa menjadi wadah untuk meraih prestasi sekaligus sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. 

"Kami sudah ngobrol-ngobrol sama Pak Wali, tahun depan bisa mulai diadakan kompetisi tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Iswar mengatakan untuk penyediaan fasilitas olahraga memang belum menyeluruh di setiap kelurahan. Meski demikian, setidaknya ada satu atau dua fasilitas oleharah di tiap Kecamatan. Pasalnya emmang untuk pembangunan fasilitas olahraga ini menyesuaikan lahan yang ada di masing-masing wilayah.

"Kita lihat lagi pembangunan sarana olahraga ke depan nanti seperti apa karena kami butuh RTH. Tidak semua kami buat lapangan olahraga, kecuali ada hutan kota ditambah lapangan olahraga seperti di Kelurahan Krobokan," tandasnya.