Pemerintah Kota Semarang terus berinovasi dalam upaya menjaga ketahanan pangan diberi nama Garang Asem atau Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang.
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
- Ini Daftar 29 Gengster di Semarang!
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan, tujuan utama dari program Garang Asem adalah sebagai upaya pengendalian sampah makanan dan pemborosan sumber daya.
"Kami sekarang sudah mulai melaksanakan Garang Asem, Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang. Gerakan ini adalah bagaimana untuk pemanfaatan dan Sayang Pangan, di sini jungkir balik, di sana buang-buang. Ini adalah untuk bagaimana masyarakat sejahtera dan inflasi bisa kita tekan," terang perempuan akrab disapa Mbak Ita.
Dirinya menyampaikan program Garang Asem tersebut bersamaan dengan kegiatan pasar murah 'Pak Rahman' digelar di halaman Balaikota Semarang, Jumat (19/5). Dirinya beranggapan bahwa pengendalian inflasi harus dilakukan secara kontinyu.
"Ini adalah yang kesekian kali, Pemkot Semarang disupport oleh Badan Pangan Nasional, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, dan juga dari BUMN, BUMD, maupun BUMP. Harapannya kerja sama ini bisa terus dilakukan, tidak berhenti hanya saat puasa, tetapi harus terus menerus. Sehingga upaya-upaya ini bisa memberi dampak yang positif kepada masyarakat. Tentu ini adalah bagaimana mengenai tingkat inflasi bisa semakin turun. Kalau inflasi turun, daya beli masyarakat bisa semakin bagus," pungkas Mbak Ita.
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- KP2KKN Jawa Tengah : Kasus Mbak Ita Harus Jadi Pelajaran
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat