Pemerintah Kota Semarang akan berupaya untuk melakukan revitalisasi Hotel Dibya Puri yang pernah menjadi hotel termewah di Kota Semarang pada abad ke-20. Hotel yang juga memiliki sebutan Du Pavilion, saat ini kondisinya sudah tidak terawat lagi.
- Kunjungan Wisman Selama 2017 Naik 21,84 Persen
- Tatap Juara API Awards, Dinparta Siapkan Kuliner Kesukaan Raja Demak
- Curug Semirang, Wisata Favorit Warga Semarang
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan akan berupaya melakukan revitalisasi dengan menggandeng pihak-pihak lain.
Ia menuturkan akan segera melakukan komunikasi dengan Menteri BUMN mengingat Hotel Dibya puri adalah milik BUMN yakni Hotel Indonesia Natour.
“Setelah dicek ternyata Hotel Dibya Puri ini milik BUMN dan kami akan segera melakukan komunikasi dengan Pak Menteri BUMN dan juga dengan pihak Hotel Indonesia Natour,” ucap Hendi, sapaan akrabnya, Kamis (29/9).
Hendi berharap ada perhatian dari Menteri BUMN terkait dengan rencana adanya revitalisasi Hotel Dibya Puri tersebut. Ia mengaku akan segera melakukan pendekatan dan komunikasi dengan pihak tersebut.
“Ya secepatnya akan kami lakukan komunikasi,” katanya.
Hendi mengatakan Hotel Dibya Puri yang masih berada di kawasan Kota Lama memiliki nilai sejarah yang tinggi dan harus dikembangkan lebih baik lagi.
Bahkan Ia berkisah, pada tahun 1964 Presiden RI pertama, Bung Karno bersama Megawati pernah berkunjung ke Semarang dan bermalam di hotel tersebut.
“Kita akan dorong agar revitalisasi bisa dilakukan karena hotel ini punya nilai sejarah tinggi,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, M Irwansyah menyampaikan, secara fisik bangunan utama masih utuh. Namun bagian-bagian interior sudah tidak terawat, bahkan ada beberapa yang sudah hilang.
“Dulu sudah masuk pada tahap perencanaan desain tapi memang sampai sekarang belum ada realisasinya,” kata Irwansyah.
Irwansyah mengaku jika Hotel Dibya Puri bisa dilakukan revitalisasi maka akan bisa menambahkan nilai tambah di kawasan Kota Lama.
“Ini kalau di revitalisasi ya luar biasa sekali akan menambah nilai tambah untuk Kota Lama, Pasar Johar dan Aloon-aloon,” tandasnya.
- Masa Liburan: Kerawanan Objek Wisata Di Jepara Terus Dipantau Aparat Gabungan
- Libur Lebaran, Wisata Sendang Keyongan Dibanjiri Pengunjung
- Belum Penuhi SOP, Jembatan Kaca Tinjomoyo Mandek