Pemkot Semarang Akan Siapkan Jalur Penyelamat di Sigar Bencah

Pemerintah Kota Semarang akan merencanakan untul membuat jalur penyelamat di kawasan Sigar Bencah, Kecamatan Tembalang. Hal ini dilakukan menindaklanjuti kecelakaan karambol yang terjadi beberapa hari lalu dan menewaskan empat orang.


Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan selain membuat jalur penyelamat, nantinya juga akan dipasang rambu tambahan dan peredam kejut.

Hendi, sapaan akrab Walikota Semaramg, menyebutkan meski pembuatan jalur penyelamat ini harus sehera ditindaklanjuti, namun tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena membutuhkan anggaran yang cukup besar.

"Sebenarnya urgent, namun perlu waktu karena ada perencanaan dan anggaran yang harus dikeluarkan. Mungkin tahun depan bisa dianggarkan, apalagi memerlukan lahan," kata Hendi, Minggu (12/9).

Terkait dengan antisipasi tersebut, Hendi sudah berkoordinasi dengan Polrestabes, Satlantas dan Dinas Perhubungan Kota Semarang, untuk pemasangan rambu tambahan terlebih dahulu.

"Rute ini jalurnya cukup ekstrim, nanti Dishub akan memasang rambu-rambu, misalnya lampu kuning tanda hati-hati, peredam kejut dan himbauan untuk memindah ke gigi rendah sehingga beban rem bisa berkurang ketika melintas disana," ungkapnya.

Sedangkan untuk pembangunan jalur penyelamat, Hendi belum mengetahui apakah lahan disekitar Sigar Bencah milik Pemkot Semarang, Swasta atau perorangan. Tapi jika lahan tersebut milik Pemkot maka akan lebih mudah dan cepat untuk pembangunannya.

"Kalau milik swasta atapun perorangan kan ada pembebasan lahan dan lainnya, memang urgent. Namun kalau penambahan rambu Dishub sudah ada anggarannya tinggal memindah titiknya saja," paparnya.

Terkait dengan kebijakan kendaraan bermuatan tidak boleh melintas Sigar Bencah, dirinya mengakui jika hal tersebut pernah di usulkan. Tapi karena belum ada jalur lain yang bisa menggantikan jalur tersebut maka wacana tersebut belum teralisasikan.

"Pernah kita usulkan, tapi jangkauan akses transportasi akan lebih panjang. Jalur lainnya sangat jauh muter Gombel, Mrican, ke Kinibaru. Belum ada jalur efisien yang dekat, dan malah akan menimbulkan traffic serta esensi ekonomi," tandasnya.