Pemkot Salatiga Luncurkan e-Parkir "Parkiro" untuk Tekan Kebocoran

Diisukan ada kebocoran restribusi parkir, Dinas Perhubungan Kota Salatiga meluncurkan aplikasi e-Parkir 'Parkiro', Jumat (16/9).


Dipusatkan di Kantor Dishub Kota Salatiga, peluncuran langsung oleh Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi ditandai dengan penandatanganan kerjasama sistem parkir non tunai antara Dishub Kota Salatiga dengan Bank Jateng. 

Nama "Parkiro" sendiri langsung dicetuskan Pj Wali Kota Sinoeng di tengah rangkaian peringatan Hari Perhubungan Nasional yang jatuh tepat besok, tanggal 17 September. 

Hadir dalam peluncuran, 'barisan' para mantan Kepala Dishub Daryadi, Agus Rudianto dan Adhi Suprapto. Terlihat pula, Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit dan Sekda Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti. 

Dikatakan Kepala Dishub Kota Salatiga Sri Satuti, pihaknya acap kali mendengar tundingan adanya kebocoran Pendapat Anggaran Daerah (PAD) dari sumber restribusi parkir di Kota Salatiga. 

"Kami mencoba mengurangi apa yang dituduhkan dari berbagai pihak bahwa ada kebocoran di parkir. Di samping itu, untuk mengurangi kebutuhan SDM yang saat ini memang sangat-sangat berkurang," kata Sri Satuti ditengah peluncuran. 

Pihaknya juga mencoba memaksimalkan SDM yang ada di lingkungan Dinas Perhubungan Kota Salatiga mengingat dari 87 titik parkir saat ini, (Dishub Salatiga) memiliki dua penarik. 

Peluncuran aplikasi e-Parkir "Parkiro" Dishub Salatiga dengan Bank Jateng harapannya parkir ini merupakan salah satu menambah PAD asli daerah.

Retribusi yang 'seksi' ini, memang sering menjadi sorotan dari berbagai masyarakat. Bahkan, dituntut untuk lebih transparan. 

Sehingga, Sri Satuti menginginkan dengan adanya launching e-Parkir "Parkiro" nantinya akan disetorkan jukir lewat agen yang  langsung ke Bank Jateng.

Ditambah Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi mengaku pemilihan nama "Parkiro" setelah dirinya berbicara langsung dengan Kepala Dishub Salatiga Sri Satuti. 

"Saya tadi malam komunikasi dengan Bu Kadis Dishub, yang lebih familiar untuk lebih memudahkan orang mengingat dengan 'Parkiro'. Dengan nama itu, orang akan lebih mudah oh gini loh carane parkir, sehingga aplikasi 'Parkiro' itu akan kita launching nanti akan menjadi lebih efektif dalam hal pengawasan," terang Sinoeng. 

Lebih penting lagi, lanjut Sinoeng, adalah aplikasi e-Parkir "Parkiro" ini bagaimana dapat melakukan controlling. Termasuk, bagaimana melakukan pengawasan. 

"Biasanya juga beberapa sistem aplikasi peralatan-peralatan yang kemudian ada trouble, jangan di tunda. Kalau ditunda nanti kita akan disoroti banyak pihak, terutama masyarakat," akunya. 

Oleh karena itu, dalam konteks ini ia berharap rekomendasi dari KPK RI beberapa hal aplikasi-aplikasi yang terkait dengan pendapatan masyarakat tidak ada alasan aplikasi error.

Di tempat yang sama, mantan Kepala Dishub Agus Rudianto menyebutkan jika aplikasi e-Parkir ini adalah pemikiran lama . Ia berharap, dengan adanya aplikasi diluncurkan Dishub Salatiga menekan kebocoran restribusi parkir di Kota Salatiga. 

"Saya berpesan, tingkatkan pelayanan. Jangan terjebak dengan pekerjaan yang rutin. 'Sing' gagah itu 'loh', sering-sering 'keluar' asal tidak berhubungan dengan fungsi lalu lintas," pungkas Agus Rudianto.