Pemkot Bakal Kawal Perjalanan Thudong Hingga Perbatasan Kota Semarang

Pemerintah Kota Semarang akan mengawal perjalanan ritual Thudong dari Thailand sedang melintas hingga ke perbatasan yakni Ungaran, Kabupaten Semarang. Sebanyak 32 biksu melakukan ritual Thudong atau berjalan kaki dari Thailand ke Candi Borobudur dalam rangka peringatan Waisak.


Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan, akan melakukan pendampingan dan pengawalan para biksu termasuk menyiapkan fasilitas ambulans selama mendampingi perjalanan para biksu.

"Kami akan kawal, berikan pendampingan sampai beliau-beliau di Ungaran, sampai perbatasan. Kami siapkan ambulans juga. Yang penting beliau bisa lancar perjalanannya sampai Candi Borobudur dengan selamat," kata Ita, sapaan akrabnya, Senin (29/5).

Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, Tanto Harsono mengatakan, bahwa 32 biksu Thudong itu masuk dari kawasan Tugu, atau perbatasan dengan Kabupaten Kendal.

Ia menyebut, para biksu tersebut memiliki tujuan pertama di Kota Semarang, yakni Vihara Adi Dharma untuk melakukan upacara atau sembahyang sebelum beristirahat.

"Kemarin hari pertama memasuki Semarang dengan tujuan pertama di Vihara Adi Dharma, Widoharjo. Di vihara ada upacara simpel ya. Ada 32 bhante yang mengikuti ritual 'Thudong'," jelasnya.

Di Vihara Adi Dharma, umat Buddha juga memadati tempat ibadah tersebut untuk menyambut kedatangan biksu dan bersembahyang bersama.

32 biksu berangkat ke Bukit Wungkap Kasap Pudakpayung, Banyumanik tempat Vihara 2500 Buddha Jayanti, dan dilanjutkan ke Ambarawa.

"Dari Ambarawa ke Magelang lewat jalan provinsi," pungkasnya.