Kabupaten Sukoharjo termasuk salah satu daerah rawan bencana di Jawa Tengah. Hal tersebut dibuktikan dengan intensitas kebencanaan yang melanda Kabupaten Sukoharjo.
- Bupati Sukoharjo Terima Rekomendasi DPRD
- Plt Bupati Sukoharjo Tekankan Pentingnya Keseimbangan Pembangunan Fisik dan Spiritual
- Sidak Proyek GOR, Taman Budaya dan Gedung Parkir, Bupati Sukoharjo Geram Jumlah Pekerja Minim
Baca Juga
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, hingga Oktober 2022 tercatat terjadi 34 kali bencana. Diantaranya angin puting beliung, tujuh kali banjir, dan empat kali bencana tanah longsor dengan kerugian Rp189 juta
Upaya antisipasi bencana alam, BPBD Sukoharjo menggelar apel siaga bencana dipimpin langsung oleh Bupati Sukoharjo, Etik Suryani bersama Kapolres, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dan Dandim Letkol Czi Slamet Riyadi, di halaman Setda Pemkab Sukoharjo, Kamis (3/11).
“Bencana di Sukoharjo terjadi setiap tahun, bahkan tahun ini ada banjir, tanah longsor dan angin kencang, apel ini sebagai langkah antisipasi untuk kesiapsiagaan bencana. Mulai dari personil dan relawan, peralatan, system koordinasi hingga simulasi dapur umum,” ungkap Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.
Kepala BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto mengatakan, memasuki bulan November awal musim penghujan ini, pihaknya akan terus melakukan siaga bencana. Utamanya bencana banjir dan genangan limpahan air.
“Ada 25 desa di lima kecamatan di Sukoharjo yang diwaspadai menjadi langganan banjir, kita sudah siagakan termasuk masyarakat dan pemerintah desa setempat juga sudah dilatih menghadapi kebencanaan,” kata Sri Maryanto.
Ditambahkan Maryanto, puncak penghujan diprediksi terjadi bulan Januari, namun diwaspadai sejak bulan Desember hingga Februari.
- Bupati Sukoharjo Terima Rekomendasi DPRD
- Plt Bupati Sukoharjo Tekankan Pentingnya Keseimbangan Pembangunan Fisik dan Spiritual
- Sidak Proyek GOR, Taman Budaya dan Gedung Parkir, Bupati Sukoharjo Geram Jumlah Pekerja Minim