Pemkab Launching Sedulur, Aplikasi Pemotong Birokrasi Layanan Aduan Sosial

Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki memberikan penghargaan pada Puskesos. RMOL Jateng
Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki memberikan penghargaan pada Puskesos. RMOL Jateng

Sejumlah 5.218 aduan masalah sosial dari masyarakat masuk ke pemerintah Kabupaten Batang ditangani manual. Hal itu membuat pemkab setempat berinisiatif membuat sebuah aplikasi memangkas birokrasi yaitu Sedulur.


"Mayoritas aduan itu mayoritas tentang Kartu Indonesia Sehat (KIS), bantuan sosial hingga Kartu Indonesia Pintar," kata Asisten Kesejahteraan Rakyat  Sekda Batang, Wilopo, Kamis (2/11).

Sedulur merupakan akronim dari Sistem Elektronik Terpadu dan Rujukan. Tidak hanya membuat aplikasi, ia juga membentuk Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di 18 wilayah se-Kabupaten Batang. Aplikasi itu untuk memotong proses pengaduan masalah sosial di Puskesos.

Masyarakat tidak usah datang ke dinas terkait tapi cukup datang ke Puskesos dengan memanfaatkan aplikasi Sedulur.

Aplikasi itu terkoneksi dinas sosial, dinas kesehatan, BPJS Kesehatan dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman DPR KP, dinas pendidikan, kebudayaan dan dinas kependudukan dan catatan sipil.

"Alurnya operator menginput data pemohon seperti KTP, KK dan data lainnya. Setelah data di input, pemohon akan mendapatkan nomor registrasi yang dikirim ke Dinas Sosial. Lalu, Dinsos memverifikasi dan validasi data. kalau memenuhi persyarat dilanjutkan ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Harapannya satu hari ini masalah selesai," ujarnya.

Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menyebut aplikasi bisa memperpendek prosedur. Harapannya masalah sosial bisa selesai di tingkat desa.

Sebelum mengoperasikan aplikasi Sedulur, para operator berada di Puskesos tingkat desa wajib mengikuti bimbingan teknis agar mereka dapat mengoperasikan aplikasi tersebut.

"Setelah program Puskesos sudah jalan saya harap semua desa membentuk pelayanan tersebut. Sehingga masyarakat bisa terlayani dengan maksimal dan prima," tukasnya.