Pemerintah Kabupaten Demak, menambah 237 tempat tidur bagi pasien Covid-19 di empat rumah sakit. Rumah sakit tersebut yakni RSUD Sunan Kalijaga, RSI NU Demak, RSUD Sultan Fatah, dan Rumah Sakit Pelita Anugerah.
- Polresta Solo Siagakan Polisi di Tiap SPBU
- Peringati HAB Ke-76, Kemenag Wonigiri Gelar Jalan Sehat Kerukunan
- Amankan Aset, PT KAI Bersinergi dengan Kodam IV Diponegoro
Baca Juga
"Kita sudah melakukan persiapan-persiapan untuk menangani pasien Covid-19, sudah menambah tempat tidur di rumah sakit, sudah tercukupi. Mungkin kalau RSUD Sunan Kalijaga penuh bisa ke rumah sakit lain seperti, RSI NU, Sultan Fatah, dan Pelita Anugerah. Kita masih memiliki rumah sakit yang mampu menampung pasien," jelas Bupati Demak, dr Eisti'anah, Sabtu (26/6).
Diketahui, empat rumah sakit itu untuk isolasi pasien Covid-19. Ruangan paling banyak tersedia di RSUD Sunan Kalijaga dengan 125 ruangan isolasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Guvrin Heru Putranto mengatakan, Bed Occupancy Rate (BOR) di Demak tinggi lantaran tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit.
"BOR itu tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit. BOR itu tidak menunjukkan tingkat kegawatan, tapi adalah tingkat kehunian. BOR Demak tinggi kemarin itu karena harus menerima dari Purwodadi, Kudus, Jepara, dan lain sebagainya, sehingga penuh. Otomatis kalau kita memberikan tempat ya orang pasti datang. BOR itu berbanding lurus dengan tempat tidur yang tersedia," terang Guvrin.
Dirinya menambahkan, Demak tinggi BORnya, lantaran banyaknya rujukan pasien dari rumah sakit lain.
"Kenapa kok tinggi? karena kita kan tidak bisa menolak (pasien). Orang yang dirujuk dari rumah sakit lain, kita masukkan ke situ. Karena kan sudah online. Semua tahu, ada berapa terisi dan ada berapa yang tidak," pungkasnya.
- Satlantas Polrestabes Semarang Sarapan Bersama Kaum Duafa
- Sambut Ramadhan, Polres Demak Gelar Baksos dan Vaksinasi Covid-19
- Polresta Solo Siagakan 1.018 Pasukan Pantau Enam Pospam Perbatasan