Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki memberi penghargaan PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).
- Harga Telur di Batang Lebih Tinggi Dibanding Kendal, Padahal Daerah Produsen
- 70 Jabatan Struktural di Pemkab Batang Kosong
- Dua Kades Meninggal, Pj Bupati Batang Lantik Pengganti Antar Waktu
Baca Juga
Penghargaan itu terkait komitmen perusahaan pengelola PLTU Batang dalam peningkatan kesehatan masyarakat, khususnya stuntin, melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT BPI yang telah bersinergi dengan Forkopimda dalam penanggulangan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Batang," kata Lani Dwi Rejeki, Senin (14/11).
Ia menyebut, BPI sebagai perusahaan swasta yang peduli dengan peningkatan kesehatan masyarakat Batang melalui program prioritas pemerintah. Yakni membantu program penanganan stunting yang ada di Kabupaten Batang.
Stunting adalah salah satu penyakit kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi sehingga memengaruhi faktor pertumbuhan anak-anak.
Penghargaan juga diberikan pada desa mitra CSR BPI program kesehatan, yaitu Desa Ujungnegoro dan Desa Depok. Kedua desa mendapat penghargaan sebagai desa yang bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).
Penyerahan penghargaan dilakjkan pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tingkat kabupaten di Kantor Dinas Kesehatan Batang, Sabtu (12/11).
"Harapannya lebih banyak lagi perusahaan swasta yang membantu program pemerintah melalui program CSR nya," tuturnya.
Direktur Operasional PT Bhimasena Power Indonesia, Yoshimitsu Fujii mengatakan keberhasilan dan kesuksesan program CSR BPI tidak lepas dari dukungan, kemitraan, kepercayaan dan sinergitas antara perusahaan, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Program CSR BPI bidang kesehatan telah berjalan sejak tahun 2012. Di antaranya melalui program peningkatan layanan kesehatan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), bantuan alat kesehatan, peningkatan kapasitas, dan bantuan modal usaha ke desa mitra CSR BPI.
Pada tahun 2017, melalui program kemitraan dengan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, program CSR BPI juga turut melakukan revitalisasi Forum Kesehatan Desa (FKD).
“BPI telah berkontribusi dalam memberi dukungan kepada pelayanan Posyandu dan bantuan PMT yang diberikan kepada Balita dan Lansia di 57 Posyandu di 14 desa mitra CSR BPI, serta telah memberikan 777 paket bantuan alat kesehatan kepada kelompok kader kesehatan dan bidan desa, Kata Yoshimitsu Fujii.
Pihaknya juga melakukan kemitraan dengan 14 desa sekitar PLTU Batang melalui program bebas BABS atau ODF.
Sejak tahun 2017 hingga Juni 2022, BPI telah mendukung 1.289 paket bantuan jambanisasi. Lalu, ditambag dukungan pihak lain sebanyak 718 paket bantuan jambanisasi di 14 desa mitra CSR BPI.
Lalu, sejak 2019 hingga akhir September 2022, program CSR BPI juga telah membantu 39 paket renovasi RTLH kepada warga di Kabupaten Batang.
- Harga Telur di Batang Lebih Tinggi Dibanding Kendal, Padahal Daerah Produsen
- 70 Jabatan Struktural di Pemkab Batang Kosong
- Dua Kades Meninggal, Pj Bupati Batang Lantik Pengganti Antar Waktu