Pemkab Batang Jamas 70 Pusaka di Malam Satu Suro

Ritual penjamasan 70 pusaka berlangsung di Pendopo Kabupaten Batang pada Rabu (19/7) malam. Penjamasan itu merupakan bagian dari rangkaian perayaan tahun baru Islam atau dalam istilah Jawa malam 1 Suro.


Rincian pusaka dijamas yaitu 55 tombak, 14 keris dan satu pedang. Puncak penjamasan adalah pusaka tombak Abirawa yang menjadi simbol Kabupaten Batang.

Sebelum ritual penjamasan, 70 pusaka itu dikirab keliling terlebih dahulu. Kirab diawali penyerahan tombak abirawa kepada Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki. Lalu diserahterimakan kepada lurah kirab yaitu Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro.

Kemudian diserahkan kembali kepada Parogo sebagai tanda mulainya kirab. Puluhan pusaka dikirab sesepuh adat atau ahli waris.

"Ini dilakukan setahun sekali setiap malam satu suro, jadi semua pusaka milik Pemkab Batang termasuk tombak abirawa, totalnya ada kurang lebih 70 pusaka," kata Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, Rabu (19/7).

Tujuan kirab dan jamasan pusaka untuk menguri-uri  budaya dan melestarikan warisan leluhur. Salah satu cara melestarikannya adalah penjamasan pusaka.

Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo mengatakan, penjamasan keris sudah dilakukan sejak Selasa (19/7). Untuk penjamasan tombak Abirawa dilakukan di pendopo Kabupaten Batang.

"Logikanya kan kalau tidak dibersihkan  neyeng  dan lain lain disamping itu mengajari kepada anak kita bahwa bangsa Indonesia itu punya budaya yang sangat tinggi," ucapnya.

Setelah kirab dan penjamasan, Pemkab Batang juga menggelar wayang kulit dengan lakon Pandawa Sukur. Pagelaran wayang kulit juga ditayangkan live melalui Youtube.