Pemilih Disabilitas di Karanganyar Minta TPS Mudah Diakses

Sosialisasi terkait pencoblosan surat suara di TPS. Dian Tanti/Dok.RMOLJateng
Sosialisasi terkait pencoblosan surat suara di TPS. Dian Tanti/Dok.RMOLJateng

Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) Karanganyar, Supriyono berharap kesiapan penyelenggara pemilu untuk menciptakan iklim pemilu yang ramah disabilitas.


Ia pun meminta untuk lokasi TPS pemilu 2024 juga  ramah disabilitas. Jangan sampai kaum difabel golput gara-gara TPS sulit diakses.

Menurutnya di Karanganyar ada sekitar 3.000 orang difabel yang memiliki hak pilih. Saat Pemilu 2019 lalu sebagian dari mereka tidak memberikan hak pilihnya karena mereka sulit mengakses TPS. Atau tidak ada yang mengantar mereka. 

TPS yang tidak bisa diakses misalkan pemilihan tempat yang bertangga, jalan menuju TPS yang menanjak atau menurun. 

"Tolong untuk TPS itu jangan rumah yang ada undak-undakannya (tangga-red), permudah akses kami," kata Supriyono, Sabtu (3/2). 

Ditambahkan Supriyanto, pihak KPU telah mengundang perwakilan disabilitas juga komunitas lain untuk melakukan sosialisasi. 

"Saat itu kami menyampaikan agar disabilitas mendapat prioritas memilih dan memudahkan akses di TPS," imbuhnya. 

Komisioner KPU Karanganyar Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia Devid Wahyuningtyas mengungkapkan, KPU juga memperhatikan pemilihan lokasi TPS agar akses disabilitas mudah. 

"Prinsip kami disabilitas menjadi prioritas. Nanti akan dipasang priority seat bagi penyandang disabilitas maupun lansia berkebutuhan khusus," ucapnya. 

Devid juga menyebut dalam Pemilu 2019 lalu, partisipasi masyarakat dalam pemilu ditargetkan 75 persen dari jumlah penduduk. Diharapkan dalam Pemilu 2024 ini ditargetkan partisipan meningkat menjadi 79,5 persen. 

"Kalangan disabilitas menjadi salah satu sasaran utama sosialisasi agar mendongkrak partisipasi," pungkasnya.