Pemkot Semarang Genjot Capaian Imuninasi

Pemerintah Kota Semarang meluncurkan program BIAN di Posyandu Teratai RW IV, Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang pada Senin (1/8).


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, program BIAN ini dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia selama satu bulan mulai 1-31 Agustus 2022.

Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, menyampaikan pada tahun 2020 tercatat capaian imunisasi anak mencapai 99 persen. 

Namun pada tahun 2021, capaian turun menjadi 98 persen. Penurunan ini terjadi karena adanya pembatasan selama pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang tua enggan datang ke Posyandu.

"Harapannya, 100 persen anak di Kota Semarang bisa diimunisasi selama BIAN berjalan, dan masyarakat bisa mengetahui hal ini," kata Wali Kota Hendi. 

Dalam Program BIAN ini, Wali Kota Hendi meminta agar orang tua bisa membawa anak-anak mereka untuk melakukan imunisasi di posyandu maupun fasilitas kesehatan (faskes) tersebar di Kota Semarang. Imunisasi ini penting dilakukan untuk mencegah berbagai penyakit yang mungkin saja terjadi pada anak-anak.

Ia menyampaikan bahwa imunisasi adalah salah satu upaya untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit pada usia-usia tertentu, seperti halnya difteri, campak hingga rubela. Melalui imunisasi, penyakit tersebut bisa diantisipasi sejak dini dan anak-anak di Kota Semarang bisa menjadi anak sehat sebagai generasi penerus bangsa.

"Ayo kita ingatkan lingkungan, tetangga yang punya anak-anak untuk melalukan imunisasi. Mudah-mudahan anaknya jadi tambah sehat, sukses, bisa jadi pemimpin-pemimpin masa depan," pesannya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam menyampaikan saat ini ada 73.358 anak yang akan mengikuti imunisasi selama program BIAN ini berlangsung. 

Ia menyebutkan, bagi anak usia 9 bulan-59 bulan akan mendapatkan imunisasi measles dan rubella (MR). Sedangkan bagi anak usia 12 bulan-59 bulan juga mendapatkan imunisasi oral polio vaccine (OPV), difteri pertusis dan tetanus (DPT), haemophilus influenza tipe B (HiB), dan hepatitis B (HB). 

"Semua anak harapannya bisa dilakukan imunisasi. Tahun kemarin capaiannya memang tidak bisa 100 persen karena ada beberapa yang takut ke posyandu dan faskes. Kami harap tahun ini bisa 100 persen," ungkap Hakam.

Dinas Kesehatan akan terus melakukan sosialisasi program BIAN agar dalam satu bulan ini program nasional ini bisa berjalan dengan lancar dan sukses. Hakam mengatakan program BIAN ini seretak dilakukan di 16 kecamatan meski peluncurannya dilakukan di Kelurahan Semdangguwo.

Selama program BIAN di bulan Agustus ini, petugas Puskesmas akan mendatangi masing-masing posyandu di tiap wilayah untuk memudahkan masyrakat mendapatkan imunisasi. Namun untuk anak yang dalam kondisi tidak sehat, untuk bisa menunda imunisasi.

"Kalau lagi meriang, demam, ditunda dulu. Silakan diobati dulu, baru imunisasi ke puskesmas. Jadi, prinsipnya yang usia sembilan bulan sampai 59 bulan tanpa melihat sudah pernah apa belum, semua mendapatkan imunisasi," tandasnya.