Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen berkunjung ke Kota Semarang untuk bertemu dengan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Datang bersama Wakil Duta Besar Besar Denmark untuk Indonesia, Soren Bindesbøll, Larsen berkunjung secara khusus untuk mendukung pembangunan kembali Kota Semarang, pasca melewati masa - masa genting pandemi covid-19.
- KSP: Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Rengat-Pekanbaru Segera Dimulai
- Kebijakan Pengendalian Covid-19 Harus terus Waspadai Ledakan Kasus di sejumlah Negara
- Tercapainya Target Vaksinasi Lansia Langkah Strategis Pengendalian Covid-19
Baca Juga
Kepada Hendi, Larsen mewakili Pemerintah Denmark menawarkan sejumlah dukungan kerja sama, secara khusus dalam memberikan solusi terhadap kebutuhan energi dan permasalahan lingkungan. Larsen menekankan dengan adanya dukungan yang diberikan oleh Denmark, diharapkan Kota Semarang dapat lebih cepat melakukan pemulihan ekonomi setelah dihantam pandemi covid-19.
"Kami ingin mendengar kerja sama apa saja yang bisa dibina dengan Pemerintah Kota Semarang, terkhusus yang berkaitan dengan energi dan lingkungan," tutur Larsen kepada Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut, Rabu (22/9).
"Kami ingin berbicara tentang ekonomi sirkular dalam membangun kembali perekenomian masyarakat Kota Semarang setelah pandemi, untuk meningkatkan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Hendi sendiri menyambut baik adanya perhatian yang diberikan pihak luar terhadap Kota Semarang, dalam hal ini pemerintah Denmark. Wali Kota Semarang itu pun terbuka terhadap dukungan yang akan diberikan, antara lain dalam penguatan sistem mitigasi bencana seperti kebakaran, juga pengolahan sampah menjadi energi diterbarukan.
"Kota Semarang ini merupakan wilayah tropis yang panas pada saat musim kemarau. Karena kondisi panas itu, dalam data kami ada potensi terjadinya kasus kebakaran pada musim kemarau di Kota Semarang," buka Hendi.
"Untuk itu salah satu yang kami tertarik adalah terkait sistem pemadaman kebakaran yang dimiliki bapak duta besar," imbuhnya.
Di sisi lain Hendi juga bercerita terkait permasalahan sampah di Kota Semarang yang menurutnya harus diolah menjadi berbagai energi, termasuk listrik. "Ada 1.000 sampai 1.200 ton sampah di Kota Semarang setiap harinya yang kemudian harus diolah," terang Hendi.
"Kami punya program untuk mengolah sampah menjadi listrik dengan incinerator, dan sebentar lagi akan lelang investasi. Silahakan bila hal ini juga bisa didukung oleh bapak duta besar," ungkapnya.
- Taj Yasin: Pemulihan Ekonomi Masih Jadi Prioritas Pembangunan 2022
- Bertemu Menparekraf Sandiaga Uno, Walikota Solo Gibran Dorong Kesenian dan Ekraf Untuk Pemulihan Ekonomi
- Denmark Lirik Potensi Energi dan Lahan Hijau di Jateng