Pemerintah Cabut HET, Minyak Goreng Melimpah, Tapi Harga Naik

Pemerintah telah mencabut ketentuan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng. Dengan ketentuan baru ini, harga migor dalam kemasan tidak lagi Rp13.500 dan kemasan premium Rp14.000 untuk setiap liternya.


Pantauan RMOLJateng di sejumlah toserba dan minimarket di Karanganyar, minyak goreng yang semula sulit diperoleh dan pembelian dibatasi kini mulai memenuhi rak-rak di toserba.  

Sayangnya meski minyak melimpah namun harga jualnya berubah. Harga jual juga beragam tergantung dari merknya. Sejumlah pembeli terlihat membandingkan harga dari masing-masing merk minyak.  

Jika sebelumnya harga jualnya diangka Rp14.000 per liter, namun setelah pencabutan subsidi setelah subsidi dicabut menjadi Rp24.000 per liter. Untuk kemasan 2 liter dijual di pasaran antara Rp. 47.000 - Rp. 49.500. 

Sri Hartati (53) warga Tegalgede Karanganyar mengaku kaget harga jualnya melonjak tajam. Namun sebagai konsumen dirinya hanya bisa pasrah. Harapannya meski harga minyak mahal, namun tetap tersedia di pasaran dan tidak dibatasi.  

"Mau gimana lagi,  wong harganya ya segitu. Paling kita beli sesuai kantong saja. Tidak peduli mau pakai merk minyak apa," jelasnya Jumat (18/3). 

Meski harga minyak goreng mahal, namun Sri Hartati tetap membelinya. Dirinya membeli minyak lumayan banyak untuk dijadikan buah tangan saat berkunjung ke rumah saudara.  

"Ini beli buat nanti jelang lebaran ke rumah saudara. Takutnya nanti harga kembali naik dan barangnya langka," pungkasnya.