Pembangunan Taman Nol Kilometer Semarang Ditragetkan Selesai Awal Tahun

Pemerintah Kota Semarang kembali membangun taman aktif di seputar Kawasan Kota Lama. Taman Nol Kilometer merupakan penanda Kota Semarang dibangun di depan Gedung Badan Keuangan Negara I Semarang atau tepat di depan Jembatan Mberok.


"Taman ini diharapkan bisa menjadi tetenger atau penanda disinilah titik Nol Kilometer Semarang. Sekaligus menjadi pertautan antara kawasan Semarang Lama dan Modern," kata Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, usai meresmikan Ground Breaking, Selasa (1/10).

Ita menyebut, pembangunan Taman Nol Kilometer merupakan kerjasama Pemkot Semarang dengan PT Gelora Djaja yang menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp1,5 miliar. Sebelumnya, untuk tulisan Nol Kilometer yang telah diresmikan pada 21 Oktober lalu merupakan CSR dari Kementerian Keuangan.

"Dengan adanya program pemkot yang dibantu pihak swasta berupa CSR bisa cukup membantu pembangunan di Kota Semarang. Karena tidak mengkin semua dari anggaran pemkot yang sekarang digunakan apalagi sedang melakukan pembenahan dampak pandemi," jelas Ita.

Sales Manager Area Semarang PT Gelora Djaja, Khoirur Roziqin menyampaikan, desain taman Nol Kilometer ini ada tanda lingkaran besar dan air mengalir dari atas ke bawah tanpa henti. Ia menyebut, desain ini memiliki filosofi hubungan antara pemerintah dengan masyarakat harus terus baik dan selalu ada timbal baliknya.

"Kami berharap akhir tahun ini atau awal tahun 2023 sudah bisa selesai dan sekaligus bisa diresmikan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Ali mengatakan, target pembangunan memang selama empat bulan, namun pihaknya berharap pada akhir tahun ini pembangunan sudah selesai.

“Harapannya tahun baru sudah selesai dan dilaunching jadi bisa untuk kegiatan tahun baruan," jelasnya.

Disinggung tentang adanya penebangan, Ali menyebut pohon yang ditebang tetap akan dipilih dan tidak semuanya dilakukan dihilangkan.

"Memang dari desainnya akan ada penebangan pohon, namun tidak semuanya, yang pasti dikurangi dan ada yang ditambah, seperti pohon pule dan tabebuya," tandasnya.