Pembangunan Jalan Gajah di Semarang Butuh Dana Besar

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mulai menata Jalan Gajah Raya sebagai salah antisipasi penanganan banjir serta penataan infrastruktur karena akses menuju Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).


Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung menyebut, untuk melakukan penataan Jalan Gajah tidak bisa secara menyeluruh dalam satu waktu. 

Pasalnya anggaran yang dibutuhkan untuk menata Jalan Gajah terbilang cukup besar. Namun penataannya menjadi prioritas pembangunan pada tahun ini.

Rianung menyebut, untuk proyek normalisasi saluran kandang kebo dan pembetonan jalan ini dianggarkan sebesar Rp 5 miliar. Meski demikian, saat ini DPU fokus pada pengerjaan jalan sepanjang 50 meter mulai dari dari simpang arteri Soekarno Hatta. Daerah ini menjadi prioritas pengerjaan karena merupakan wilayah cekungan. Rencananya jalan akan ditinggikan dan juga dibeton.

"Nanti akan ada krossing pakai u-ditch. Kalau pakai u-ditch bisa cepat. Jalan akan dibeton tapi butuh waktu. Tapi kami berupaya secepatnya agar akses perekonomian masyarakat tidak terganggu karena saat ini jalan tersebut sementara kami tutup," kata Rianung, Jumat (20/8).

Terjadinya banjir di kawasan Jalan Gajah karena sistem saluran yang tidak berfungsi secara maksimal. Sedangkan saluran air tersebut adalah bagian dari sistem pompa kandang kebo. Untuk itu dilakukan normalisasi saluran di Jembatan Sodor dengan menggunakan u-ditch dengan kedalaman tiga meter. Tujuannya agar air dari Jalan Gajah bisa mengalir lancar menuju pompa kandang kandang kebo.

"Dulu pakai gorong-gorong sering mampet. Kami bongkar dan ganti biar lancar sampai di Pompa Kandang Kebo," bebernya.

Kedepannya, DPU akan melakukan pembebasan lahan untuk melakukan penataan yang lebih baik lagi yakni pelebaran jalan dan saluran. DPU juga telah melakukan sosialisasi terkait dengan pembebasan lahan. Saat ini pihaknya tengah melakukan proses pengukuran dan peta bidang

"Appraisal akan mulai dilakukan tahun ini. Estimasi anggaran untuk pembebasan lahan sebesar Rp40 miliar. Rencana ke depan prioritasnya dari Arteri-Jolotundo," tandasnya.