Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Semarang sudah dihentikan sementara sejak 7 Februari lalu selama dua minggu. Meski Kota Semarang ditetapkan masuk pada PPKM Level 2 sejak 15 Februari kemarin, namun PTM akan tetap dibuka kembali mulai Senin (21/2) mendatang.
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
- Andika-Hendi Butuhkan Dukungan, Luthfi-Yasin Janjikan Tidak Ada Kesulitan di Masyarakat
Baca Juga
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, mengungkapkan jika pihaknya telah menerima laporan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang terkait dengan SOP protokol kesehatan yang ada di tiap sekolah. Menurut Hendi, sapaan akrabnya, meski berada di Level 2, namun PTM masih tetap bisa di gelar namun dengan beberapa kebijakan khusus.
Hendi meminta kepada Kepala Disdik untuk membuka PTM namun dilakukan secara bertahap dan dimulai dengan kapasitas 50 persen.
“Jika situasi membaik nantinya prosentase PTM akan ditambah, kita nanti lihat tapi sementara kita akan buat 50 persen,” kata Hendi, Kamis (17/2).
PTM, lanjut Hendi, diharapkan ditindaklanjuti dengan persiapan maksimal pihak sekolah, mulai dari infrastruktur, mewajibkan guru dan siswa melakukan swab rutin agar tidak muncul cluster sekolah dikarenakan tidak terindentifikasi dari awal.
Lebih lanjut, Hendi menyampaikan grafik Covid-19 di Kota Semarang belum menunjukkan penurunan. Menurut analisis Dinas Kesehatan diprediksi puncaknya akan berlangsung hingga akhir Februari dan turun pada tanggal 6 Maret. “Klaster terbanyak di Minggu lalu masih di kalangan pegawai dengan perusahaannya lalu di dunia pendidikan,” jelasnya.
Hendi juga menjelaskan capaian vaksinasi per hari ini mencapai 123 persen untuk V1 dan 111 persen untuk V2, sedangkan vaksin ke 3 atau booster sebesar 15.8 persen. Sementara, capaian vaksin pelajar mencapai 98 persen untuk V1 dan 92 persen untuk V2. Sementara vaksinasi pada lansia, lanjutnya, sudah melebihi target yaitu 86 persen untuk V1 dan 81 persen untuk V2.
Terkait vaksinasi, lanjut Hendi, pemerintah tidak akan memaksa tetapi lebih bersifat mengedukasi karena masih adanya informasi yang keliru. Dirinya juga berharap, pihak sekolah dapat memberikan info yang lebih tepat dan jelas.
“Bulan Maret ini kita gas pol karena menurut catatan Dinkes, 500 ribu warga Semarang harus divaksin pada bulan Maret. Jadi disiapkan pada Maret setiap harinya dilaksanakan 20 ribu vaksin,” pungkasnya.
- Agustina Wilujeng ‘Ajangsana’ ke Para Mantan Wali Kota
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
- Andika-Hendi Butuhkan Dukungan, Luthfi-Yasin Janjikan Tidak Ada Kesulitan di Masyarakat