Pegiat Literasi Batang Persembahkan Film Dokumenter tentang Pahlawan KH Ahmad Rifa'i

Lukisan KH Ahmad Rifa'i. Dok
Lukisan KH Ahmad Rifa'i. Dok

Pahlawan nasional dari Kabupaten Batang KH Ahmad Rifa'i berjuang sebagai tokoh sentral Rifaiyah berkontribusi sangat besar untuk Nusantara.


Seperti nasib sejumlah pahlawan lain di masa kolonial Belanda, KH Ahmad Rifa'i menghabiskan akhir hayat di pengasingan. 

Kisah kepahlawanan belum banyak diketahui itu membuat komunitas Pegiat Literasi Batang berinisiatif mengangkatnya menjadi sebuah film Dokumenter.

Komunitas Pegiat Literasi Batang membuat film dokumenter berjudul Judulnya Mencari Jejak Mbah Rifa'i di Kabupaten Batang. Film Dokumenter ini dirilis pada Rabu 27 Desember 2023

"Film dokumenter ini kami persembahkan untuk Kabupaten Batang, untuk menambah Literasi tentang pahlawan nasional yang kerap disapa Mbah Rifa'i itu," kata Produser Film Dokumenter, Muslih, Selasa (26/12).

Ia mengatakan, penyampaikan materi film dokumenter ini dibuat dengan ringan. Ada generasi Milenial serta Z masuk frame sebagai pengantar penyampaian materi.

Targetnya agar film ini bisa dinikmati oleh anak muda, khususnya Generasi Z. Mudah-mudahan melalui film ini, generasi muda melek siapa itu KH Ahmad Rifa'i.

"Tidak hanya film dokumenter, kami juga menyajikan literasi dalam bentuk novel. Yang semoga bisa dinikmati semua kalangan," ucapnya.

Muslih bercerita isi film mengisahkan seorang mahasiswi baru beranjak dewasa bernama Istikomah. Usianya baru menginjak 18 tahun. 

Ia baru satu tahun menjadi mahasiswa di sebuah kampus keagamaan negeri. Sejak menjadi mahasiswa, pikirannya mulai terbuka. Isti, sapaan akrabnya, mulai kepikiran mencari jati dirinya.

Isti terlahir dari keluarga penganut Rifaiyah di Kabupaten Batang. Walau demikian, sedari kecil hingga beranjak dewasa ia tidak terlalu paham tentang Rifaiyah. 

Layaknya anak-anak pada umumnya, Isti tumbuh dengan dunianya sendiri. Bermain, bersekolah, mengerjakan PR, ikut ekstra kulikuler, hingga ngopi layaknya anak muda zaman sekarang. 

Kisahnya mencari jati diri bermula saat hang out bersama teman-temannya. Saat itu, Isti bersama rombongan hendak berlibur ke Pranten. 

Ketika melintas di Kecamatan Limpung, ia terpaku melihat bangunan bertuliskan Museum KH Ahmad Rifa'i di kanan jalan. Di situlah rasa penasarannya mulai muncul. Siapa sih tokoh yang selama ini fotonya terpajang di ruang tamu rumahnya itu.

Sepulang dari liburan, ia semakin penasaran dan bertanya-tanya. Hingga akhirnya Isti membulatkan tekad untuk mencari jatidirinya. Isti memulai perjalanannya dengan mengunjungi tempat Museum KH Ahmad Rifa'i di Desa Kalisalak. 

Tidak hanya museum, berbagai benda peninggalan tokoh tersebut ternyata banyak berada di sekitar Desa Kalisalak.

Ternyata seorang pahlawan nasional asal Kabupaten Batang ini ternyata punya kisah menarik. Ia ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui dakwah dan puluhan kitab-kitab karyanya.

Isti juga menemukan, berbagai nilai teladan juga kini masih hidup di tengah-tengah masyarakat. Bahwa peninggalan tidak selamanya berbentuk benda. Namun ajaran dan teladan juga menjadi peninggalan indah hidup hingga saat ini.