Polemik pedagang Pasar Barito Karya Mandiri di relokasi MAJT selama lima tahun kini menemui titik terang.
- Polsek Tembalang Rangking 1 Dalam Ungkap Kasus Ops Sikat Jaran Candi 2021
- Kodim Sukoharjo Mulai Masif Vaksinasi Pelajar
- Resmikan Bank Sampah Ke-117, Ketua DPRD Salatiga: Dari Sampah Menjadi Emas
Baca Juga
Ketua Paguyuban Pasar Barito Karya Mandiri, Rohmat Yulianta berharap, pemindahan ke Sawah Besar kali ini adalah penataan terakhir dan permanen.
Ia bersama para pedagang berharap setelah ini tidak akan dipindah-pindahkan lagi.
“Kami dari BKT (Banjir Kanal Timur) lalu dipindah ke MAJT tahun 2018 dan itu sementara l. Jadi kami harap yang sekarang ini yang terakhir dan permanen,” harap Rohmat saat audiensi bersama Dinas Perdagangan, Jumat (8/9).
Rohmat mengatakan, ada 557 pedagang masuk dalam paguyuban Barito Karya Mandiri. Namun kapasitas di Sawah Besar hanya bisa menampung 223 pedagang. Nantinya, sisa pedagang yang belum tertampung di Sawah Besar akan ditempatkan di bekas Mal Pasar Dargo.
“Kalau di Sawah Besar semua tidak cukup, Disdag memberikan dua tempat, yang satunya di bekas Mal Pasar Dargo,” bebernya.
Terkait dengan pembagian pedagang yang akan menempati Sawah Besar maupun Pasar Dargo, Disdag menyerahkan pembagian tersebut kepada Ketua Paguyuban untuk memilahnya. Harapannya tidak akan ada konflik terkait penataan tersebut.
“Disdag memberi wewenang kepada kami untuk menata pedagang mana yang di Sawah Besar dan Dargo. Jadi kami akan membaginya,” tuturnya.
Nantinya pedagang yang akan mengisi di Sawah Besar diprioritaskan dari klaster logam, perkalengan dan orderdil alat berat. Sementara untuk di pasar Dargo akan diisi pedagang dari klaster onderdil alat kecil dan ringan seperti variasi mobil dan penjualan ban.
Terkait kondisi bekas Mal Pasar Dargo sendiri saat ini sudah 70 persen siap dipakai. Mesk harus ada sedikit pembenahan, namun Rohmat yakin akan bisa segera ditempati oleh para pedagang secara bersamaan dengan ada di Sawah Besar.
“Bangunan di Dargo memang sudh ready, nanti kami akan pindah bersama-sama baik yang di Dargo dan Sawah Besar. Kami usahakan sebelum akhir tahun sudah pindah semua,” ungkapnya.
Pedagang sendiri sudah mulai diberikan sosialisasi akan kepindahan mereka ke dua tempat tersebut. Rohmat mengaku tidak ada permasalahan diantara pedagang karena harus terpisah lokasi.
“Tidak ada persoalan beda tempat. Sudah sosialisasi ke pedagang. Bahkan sekitar 200 an pedagang yang kami beri sosialisasi sudah setuju,” ucapnya.
Nantinya untuk lapak di Sawah Besar, Rohmat mengaku pedagang akan membangun lapak secara swadaya. Namun pihaknya meminta agar Pemkot bisa memberikan bantuan pembangunan untuk infrastruktur yang ada di Sawah Besar.
“Kami (pedagang) sepakat akan swadaya untuk membangun lapak kami tapi kami minta Pemkot membantu untuk pembangunan infrastrukturnya,” jelasnya.
- Pasar Dargo Direhab Usai Lebaran
- DPRD Kota Semarang Minta Segera Tindak Pelanggar Perda Pembangunan Jembatan
- Warga Grobogan Diserbu Ribuan Lalat Dari Kandang Ayam