Pedagang Pasar Johar mengeluhkan pembeli sepi semenjak mereka pindah ke pasar baru.
- Bakal Dilantik Esok Hari, Berikut Sederet Prestasi dan Kiprah Plt Walikota Semarang
- Pemkot Semarang Tingkatkan Hasil Panen Padi dengan Menggandeng Lembaga Riset
- Tradisi Tuk Panjang Digelar di Kawasan Pecinan
Baca Juga
Salah seorang pedagang di Johar Selatan, Surato mengaku, selama tiga bulan setelah ia pindah ke Johar Selatan, dagangannya sepi pembeli. Bahkan ia mengaku hingga saat ini di Johar Selatan hanya ada sekitar 10 pedagang bertahan.
"Padahal pedagang yang ikut rapat sosialisasi kepindahan dari relokasi ke sini ada sekitar 100 orang. Tapi, kok pas pindahan hanya yang ikut 15 pedagang, tidak semua mau pindah dari relokasi," kata Surato, Senin (28/11).
Ia mengaku, hingga saat ini pelanggannya masih datang ke pasar relokasi MAJT. Hal itu yang membuat dirinya terpaksa mengantarkan barang yang dipesan pelanggan ke pasar relokasi MAJT untuk menjemput rejeki. Pasar Johar Selatan berisi pedagang bumbon dan sayur mayur.
Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang segera memiliki solusi bagi para pedagang agar Pasar Johar baru bisa segera ramai pembeli lagi.
Senada dengan pedagang Pasar Johar lainnya, Yatmin yang juga meminta agar pedagang yang sudah memiliki lapak di Johar baru namun masih menempati relokasi MAJT, untuk bisa segera pindah dan mengisi lapak masing-masing.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan penataan pedagang Johar hingga saat ini masih terus dilakukan. Bahkan pihaknya menargetkan penataan akan selesai pada akhir tahun.
“Tapi masih ada pedagang yang juga di relokasi masih jualan, ini yang perlu ditertibkan,” ucap Nurkholis.
Nurkholis menyebut memang masih ada pedagang yang berjualan di relokasi MAJT karena proses penghapusan aset Pemkot Semarang hingga saat ini masih berjalan. Pasalnya untuk penghapusan aset memang membutuhkan beberapa tahapan.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu berharap, kondisi Pasar Johar bisa kembali ramai. Masih adanya beberapa permasalahan, diakuinya adalah kendala yang harus segera diselesaikan oleh Pemkot Semarang.
"Harapannya, kalau pasar ramai lagi, pedagang bisa menikmati kesejahteraan dan perputaran ekonomi menjadi lancar," ucap Ita, sapaan akrabnya.
- Gedung Ki Narto Sabdo Diuji Coba Meski Fasilitas Belum Lengkap
- Tujuh Jabatan Kosong Eselon II Pemkot Semarang Dilelang
- Warga Diminta Tak Panik Berlebihan Menemukan Hewan Liar Sakit