Pedagang Ingin Penataan Johar Selesai Sebelum Ramadhan

Polemik penataan Pasar Johar hingga kini masih terus bergulir. Padahal Pasar legendaris Kota Semarang ini baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.


Minggu lalu perwakilan pedagang mendatangi gedung DPRD Kota Semarang, dan pada hari ini, perwakilan pedagang kembali mendatangi gedung dewan untuk mengaspirasikan keluhan para pedagang.

Perwakilan pedagang Johar, Didik Agus Triyanto meminta agar Dinas Perdagangan melakukan penataan ulang semua pedagang Pasar Johar secara adil. Selain itu para pedagang meminta penataan ulang bisa selesai sebelum bulan Ramadhan tiba, agar saat bulan Ramadhan para pedagang bisa kembali meraup untung berkah ramadhan.

Sejumlah paguyuban pedagang seperti Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Johar, Persatuan Pedagang Cagar Budaya, Persatuan Pedagang Pasar Yaik, dan paguyuban lainnya menginginkan bisa kembali lagi ke lapak sebelum Psar Johar terbakar.

"Kita ingin penataan kembali di set ulang, atau di nol kan lagi. Yang bukan pedagang asli misalnya di Johar Utara ya harus keluar. Semua perwakilan paguyuban pedagang harapannya sama," kata Didik usai beraudiensi dengan Komisi B DPRD Kota Semarang, Kamis (13/1).

Didik menyebut penataan dan zonasi yang dilakukan Disdag tidak adil. Bahkan penataan tersebut membuat banyak pedagang asli terlempar dari tempat asalnya. "Misalnya di Johar Tengah ini cuma 1 persen pedagang asli yang masuk. Lainnya dari luar pedagang Johar Tengah," lanjutnya.

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo akan menyampaikan aspirasi para pedagang kepada Dinas Pedagangan, yang saat ini memiliki kepala dinas baru yakni Nur Kholis. Joko meminta agar Disdag bisa melakukan penataaan dengan lebih yang tidak banyak merugikan banyak pihak.

"Apa yang disampaikan PPJP kemarin dan paguyuban pedagang cagar budaya hari ini sama. Saya dorong kepala dinas yang baru untuk menata dengan baik," jelas Joko.

Joko meminta agar kepala dinas yang baru bisa menyelesaikan masalah penataan Pasar Johar sebelum bulan Ramadhan. Selain itu Joko meminta agar Disdag bisa menyelidiki oknum-oknum dari Dinas Perdagangan yang selama ini bermain dalam penataan Pasar Johar.

Senada, Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama Soemarmo yang mendengar laporan dari pedagang adanya oknum dari Dinas Perdagangan yang bermain, untuk itu dirinya meminta agar Disdag benar-benar menyelesaikan permasalahan ini hingga tuntas.

"Laporan pedagang ada yang bermain, ini harus dibersihkan dulu. Jangan sampai memanfaatkan keadaan dan malah membuat kesan seperti yang punya pasar," jelas Juan.

Juan mengaku dengan kondisi seperti ini maka memang perlu dilakukan penataan ulang. Namun untuk melakukan penataan ulang memang harus ada sinkronisasi data antara dinas dengan pedagang.

Dirinya juga menyampaikan jika zonasi harus dilakukan koreksi, tujuannya agar harapan para pedagang yang bisa kembali ke tempat lama bisa terpenuhi. Namun dirinya berpesan agar pedagang bisa menekan ego masing-masing, jika tidak ada yang mendapat lapak sesuai harapan.

"Nanti misal sudah kembali ke tempat asal, dan ada yang kurang harus dirembuk lagi. Intinya pedagang lama ini harus dijadikan skala prioritas," tandasnya.