Pedagang Hewan Kurban Siapkan Surat Kesehatan Pastikan Sehat

Pedagang hewan kurban di pasar-pasar tiban di Kota Semarang kebanjiran pelanggan menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.


Salah satu pedagang hewan kurban di daerah Jolotundo, Nunung Wijayanti mengaku, hingga saat ini sudah 100 ekor kambing laku terjual dari 150 ekor kambing. Sementara untuk sapi, sudah terjual 10 ekor dari 22 ekor dibawa dari Pati.

Dalam menjual hewan kurban di Semarang juga mengantongi surat izin berjualan dari kelurahan setempat. Selain itu, masing-masing hewan kurban dijual juga telah mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dinas peternakan kabupaten asal.

"Kami selalu kulonuwun (minta ijin) ke kelurahan. Surat kesehatan hewan juga ada dari Pati. Tapi memang bertahap, karena kami bawa hewan juga bertahap jadi surat juga bertahap sesuai jumlah yang kami bawa,” jelas Nunung saat ditemui di lapaknya, Senin (26/6).

Ia mengakui, pada Idul Adha kali ini, pembeli jauh lebih banyak dibanding tahun lalu. Ia menjual untuk satu ekor kambing pada kisaran harga Rp2,5 juta-Rp9 juta. Sedangkan untuk sapi pada kisaran harga Rp18 juta-Rp28 juta per ekor.

Ia menjamin, hewan kurban yang ia jual 100 persen sehat dan tidak terpapar penyakit tersebut. 

"Hewan kami sehat semua. Tidak ada penyakit. Kalau yang tahun lalu memang ada yang kena PMK (penyakit mulut dan kuku)," jelasnya.

Nunung mengaku, selalu memberikan makanan erjaga kebersihannya. Bahkan jika ada hewan ternak terindikasi suatu penyakit langsung dengan sigap diobati oleh dokter hewan, misalnya dengn diberi suntikan obat.

"Ada dokternya sendiri. Dan kami selalu bawa obat," tuturnya.