Pedagang grosir Johar yang saat ini masih menempati Pasar Johar Relokasi MAJT rencananya akan dipindahkan untuk sementara ke Pasar Klitikan Penggaron. Pemindahan sementara atau relokasi ini dilakukan karena masa sewa lapak di kawasan MAJT sejatinya sudah berakhir sejak 31 Desember 2021 lalu.
- PMI Kota Solo Kini Punya Mobil Jenasah Alphard dan Klinik Kebidanan
- Parkir Sembarangan, Dishub Gembosi Ban Kendaraan Ojol
- Polres Pekalongan Kota Lakukan Vaksinasi Anak Yatim Piatu
Baca Juga
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Nurkholis mengatakan, relokasi ke Pasar Klitikan ini juga telah disepakati oleh para pedagang sembari menunggu Pasar Rejomulyo yang akan dibangun untuk dijadikan Pasar Induk bagi pedagang grosir Johar.
“Pedagang grosir buah, sayur dan bumbon ini minta kami untuk relokasi karena kontrak MAJT sebenarnya sudah selesai tapi masih diperbolehkan menempati, jadi kami carikan solusi yakni ke Pasar Klitikan,” kata Nurkholis usai melakukan audiensi bersama perwakilan pedagang grosir di Kantor Dinas Perdagangan Kota Semarang, Rabu (27/7).
Meski pedagang setuju untuk pindah sementara di Pasar Klitikan, namun nantinya perlu ada pembenahan beberap sarana prasarana sebelum pedagang grosir menempati Pasar Klitikan Penggaron. Pembenahan sarana prasarana ini nantinya Disdag akan meminta bantuan OPD lain sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Pembenahan nanti di Pasar Klitikan kami juga akan minta bantuan OPD lain karena ini sifatnya darurat,” tuturnya.
Nurkholis mengatakan masih ada dua blok di Pasar Klitikan yang memang belum ditempati oleh pedagang Klitikan. Dua blok inilah yang nantinya akan ditempati oleh pedagang grosir. Sesuai kesepakatan bersama, pedagang rencananya akan bisa mulai menempati Pasar Klitikan setelah 17 Agustus mendatang.
“Ya nanti kita lihat setelah 17 Agustus sudah siap atau belum,” bebernya.
Ketua Tim Pengawal Pasar Grosir Johar, Sakdullah mengatakan, pihaknya telah setuju utnuk direlokasi ke Pasar Klitikan. Bahkan pihaknya juga akan bekerjasama dengan pedagang Klitikan yang sudah lebih dulu menempati pasar tersebut agar bisa saling menguntungkan.
Namun, ia meminta agar beberapa sarana prasarana seperti jalan yang harus dipadatkan lagi dan lahan parkir yang harus ditambah sebelum para pedagang grosir menempati lokasi tersebut.
Terkait luasan lapak, pihaknya tidak masalah jika luasan lapak tidak sama dengan luasan yang dimiliki sebelumnya. Ia menyampaikan agar semua pedagang grosir bisa tertampung di Pasar Klitikan dnegan luasan lapak yang disesuaikan dengan kondisi Pasar Klitikan.
“Grosir buah itu kan sebenernya lapaknya besar-besar ada yang sampai 100 meter makanya nanti kita sesuaikan agar semua bisa dapat lapak,” ucapnya.
Ia menyebut ada sekitar 160 pedagang grosir yang dulunya berasal dari Pasar Yaik, dan sekitar 40 pedagang yang dulunya ada di Pasar Kanjengan dan Pungkuran.
“Yang penting semua tertampung, jadi yang punya luasan banyak ya dikurangi,” tandasnya.
- Ketua DPRD Kota Semarang Mendesak Normalisasi Sungai Plumbon
- Keren, Kopassus Group 2 Kandang Menjangan Siapkan Media Center Untuk Wartawan
- Akhir Pekan Hari Minggu Ini, Kawasan Pusat Kota Semarang Padat Disambangi Masyarakat