Pedagang di Kebun Raya Gunung Tidar Kota Magelang Ditata

Pedagang yang berjualan di kawasan Kebun Raya Gunung Tidar terus ditata oleh DLH Kota Magelang. RMOL Jateng
Pedagang yang berjualan di kawasan Kebun Raya Gunung Tidar terus ditata oleh DLH Kota Magelang. RMOL Jateng

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang terus melakukan penataan di kawasan Kebun Raya Gunung Tidar sebagai destinasi wisata sekaligus sarana edukasi dan ekonomi masyarakat.


Sasaran penataan kali ini adalah pedagang membuka lapak di kawasan wisata tersebut. Selain itu, juga bagi pedagang berjualan di jalan masuk, area parkir, shelter dan lainnya.

"Harapannya, dukungan warga untuk meramaikan Gunung Tidar bisa terwujud," katanya, di sela kegiatan, Selasa (31/10).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, Machmud Yunus mengatakan, penataan juga dilakukan mulai sektor ticketing, parkir dan layanan pemandu wisata (guide).

Meski masih dalam tahap pengembangan, DLH memiliki aplikasi "Mas Pandu" untuk mengetahui data-data kunjungan wisata Kebun Raya Gunung Tidar.

"Jadi selain berwisata, pengunjung juga mendapat edukasi. Kami bekerja sama dengan lembaga pendidikan. Kemudian di area puncak juga kita benahi, gardu pandang yang dibangun Disporapar dan sarana prasaranya," terang Machmud.

Penataan pedagang juga dibuka dalam dialog dengan Wali kota Magelang M Nur Aziz dan Dinas Perindustrian dan Perdagangam di Aula UPT Kebun Raya Gunung Tidar.

Menurut Wali Kota Magelang, sejauh ini geliat Kebun Raya Gunung Tidar sudah ada kemajuan meski belum signifikan. Adanya IKM center tak jauh dari destinasi wisata tersebut seharusnya bisa menjadi kalibrasi baru.

"Kebun Raya Gunung Tidar dikunjungi oleh 24.000 orang per bulan atau rata-rata 800 orang per hari. Kita sedang berencana menaikkan tarif tiket namun harus ada kompensasi untuk warga. Ini harus direncanakan dengan matang. Harus dibocarakan antara DLH, Diperindag, Dispora dan Satpol PP sebagai perda," katanya.

Hingga kini, lanjut Nur Aziz, belum ada wisatawan yang mengeluh terkait Gunung Tidar. Namun beberapa catatan persoalan perlu dibenahi. Melalui, masalah kemiskinan warga dan upaya meningkatkan ketrampilan warga sekitar terutama menyangkut modal usaha.

Kepala Disperindag Kota Magelang Syaifullah menambahkan, produk-produk UMKM sekitar Kebun Raya Gunung Tidar harus berkualitas serta tercatat di e katalog agar dapat dijual di lingkungan Pemerintah Kota Magelang.

"Setiap produk pedagang yang dijual di instansi/OPD pemerintah harus ada nomor induk berusaha (NIB). Cara membuatnya sangat sederhana. Bisa di IKM center ada petuhas yang akan membantu. Nanti di e katalog (produk) akan terpampang," tutur Syaifullah.