Petani semangka keluhkan anjloknya harga di tingkat petani, saat ini harga semangka turun hingga Rp 4 ribu per kilogramnya. Padahal sebelum lebaran harga mencapai Rp 6 ribu perkilogram.
- Ziarahi TMP Kadilangu, Mayjen TNI Suhartono Berjanji Beri Tank ke Bupati Wihaji
- Kapolda Jateng Berikan Edukasi Cegah Penyebaran Covid 19 Kepada Masyarakat
- One Way Diperpanjang, Arus Balik di Kalikangkung Ramai Lancar
Baca Juga
Kejadian tersebut terjadi di Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan. Anjloknya harga menyebabkan para petani kehilangan keuntungan. Penurunan harga terjadi satu minggu setelah lebaran hingga saat ini.
Meski di lahan 10 hektar mampu menghasilkan 12 ton buah semangka dalam sekali panen, rata-rata perbuah memiliki berat tujuh hingga delapan kilogram.
Ketua Kelompok Tani Desa Getasrejo, Triyono mengatakan, selain alami penururunan harga signifikan, para petani juga kesulitan menjual buah mereka.
"Selain harga turun, sulitnya menjual buah menjadi kendala para petani semangka saat ini," terangnya, Selasa (15/4) siang.
Mereka berharap pihak pemerintah dapat mencarikan solusi untuk membantu panjualan buah mereka.
Supriyanto (45) pedagang semangka mengaku kepayahan menjual dagangan mereka lantaran peminat buah semangka nyaris tidak ada untuk saat ini.
"Bisa jadi tidak untung karena tidak laku, meskipun belinya cukup murah," ungkapnya.
Meski demikian, para petani berharap pedagang mau membeli hasil panen mereka, meski harus membayar biaya kirim.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Amin Nur Hatta mengatakan ada beberapa penyebab turunnya harga semangka. Diantaranya akibat curah hujan tinggi sehingga menyebabkan rasa semangka kurang manis.
"Penyebab lainnya bisa disebabkan stok semangka melimpah karena adanya panen di daerah lain," terangnya.
- Libatkan Lintas Sektoral, Gubernur Jateng Tutup Celah PMI Ilegal
- Luthfi : Investasi Ramah Lingkungan Harus Sesuai Ekonomi Hijau
- Luthfi Serukan Daerah Gelar Karpet Merah untuk Investor