Pasca Banjir: Bersihkan Genangan Air Untuk Antisipasi DBD 

Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto, Rabu (20/03) Sore. Rubadi/RMOLJateng
Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto, Rabu (20/03) Sore. Rubadi/RMOLJateng

Mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) yang berpotensi menyerang pasca banjir, Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto, imbau masyarakat untuk bersama membasmi penyebaran nyamuk.


Wabup Grobogan mengatakan penyebaran DBD berawal dari perkembangan larva yang tinggal di genangan air. Apalagi Kabupaten Grobogan baru saja digenangi banjir sehingga berpotensi terserang demam berdarah. 
"Logikanya dengan adanya banjir kemarin, telur-telur larva terbawa ke aliran sungai ke laut. Namun, bekas genangan air dapat kembali dijadikan sarang mereka," terang Mantan Direktur RSUD R Soejati tersebut pada Rabu (20/03) sore. 
Terlebih saat ini kondisi sedang dalam musim pancaroba sehingga masyarakat cukup rentan terserang penyakit.
Pihaknya juga meminta untuk memperbaiki drainase yang ada, supaya tidak ada air yang menggenang. Dengan tidak ada genangan air, diharapkan dapat menekan angka kasus DBD yang meningkat setiap tahunnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto, telah melayangkan Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan dini peningkatan DBD meski pun status Grobogan belum ditetapkan sebagai status darurat. 
"Belum berstatus darurat. Semua ada kriterianya. Ada standar dan rumusnya," kata Anang Armunanto.
Terbitnya SE itu, ungkap Anang, agar wilayah Kabupaten Grobogan tidak terjadi darurat DBD sebagai hasil upaya tindakan promotif, preventif, dan kuratif serta rehabilitatif.
"Salah satunya dengan gerakan masif 3M-Plus," ungkap dia.
Disebutkan, kasus DBD Grobogan sejak Januari hingga awal Maret 2024 ini telah mencapai 264 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 nyawa telah menjadi korban.