Pasar Tradisional Di Kendal Sepi

Bupati Kendal Mirna Annisa melakukan pemantauan di sejumlah pasar tradisional.


Dalam pantauannya di Pasar Kendal Kota, tampak para pedagang masih berjualan dan hanya saja terlihat sepi pembeli dari satu sudut ke sudut lain.

Suasana pasar tidak seperti hari-hari biasanya, tidak nampak transaksi antara pembeli dengan penjual yang biasa ramai.

Kali ini Pasar Kendal kota benar-benar terlihat lengang.

Bupati Kendal, Mirna Annisa mengatakan, sepinya pembeli tetap harus disyukuri para pedagang.

Masyarakat sedang mematuhi imbauan pemerintah pusat untuk memutus rantai penyebaran virus secara bersama-sama.

"Ini kan himbauan dari pemerintah juga untuk memutus rantai penularan virus corona, jadi banyak masyarakat yang di rumah daripada keluar. Ibu-ibu dan bapak-bapak pedagang harap sabar ya tetap bersyukur," katanya.

Mirna menambahkan, agar para pedagangn terus menjaga diri masing-masing untuk kesehatan bersama.

"Pemkab sudah siapkan cuci tangan di tempat fasilitas umum dan ini akan kita tambah. Yang penting kalau pemerintah pusat minta berhenti ya pedagang harus nurut berhenti. Mari bersama patuhi imbauan pemerintah pusat," tambahnya.

Sunarti (35) pedagang sembako mengatakan, setidaknya dalam kurun waktu satu minggu Pasar Kendal mulai sepi pembeli.

Tak hanya pedagang sembako, pedagang sayuran hingga pedagang ikan dan daging juga sepi pembeli.

"Kita dari pagi sampai siang jualan tapi mas lihat sendiri kalau sepi. Ngga cuma saya yang ngerasain tapi juga semua pedagang disini," katanya, Senin (23/3).

Untuk menyambung hidup lantaran pendapatan menurun, Sunarti mengaku harus ambil dana pinjaman koperasi terlebih dahulu.

Hal itu lantaran tidak adanya perputaran uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

"Mudah-mudahan penyakit ini ada obatnya dan agar para pedagang disini bisa kembali normal berjualan seprti sedia kala," tambahnya.

Lain lagi dengan pedagang sembako, Nur (40) mengaku bahwa dirinya cukup banyak menerima pesanan empon-empon.

Dalam beberapa hari terakhir, dagangannya seperti jahe, temulawak, serai, kayu manis, hingga kunyit masih cukup ramai.

"Kondisi saat ini jualan saya masih lumayan ramai, mereka pada nyari empon-empon seperti jahe, kunyit, temulawak dan kayumanis," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kendal, Subaedi, mengatakan sepinya pembeli di pasar-pasar tradisional sudah mulai tampak sejak dua minggu yang lalu.

Hal itu menurutnya menandakan bahwa masyarakat Kendal mulai patuh dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Terkait dampak perdagangan nantinya terus dilakaukan pemantauan lebih lanjut oleh Disdag agar tetap stabil.

"Dua mingguan sejak maraknya berita pandemi coron. Tampaknya masyarakat Kendal merespon positip imbauan pemerintah meminimalkan kegiatan di luar rumah," katanya.