Pasar Barito Karya Mandiri di Sawah Besar Mulai Dibangun

Pedagang onderdil dari Barito Karya Mandiri akan direlokasi ke pasar yang akan dibangun di Jalan Margosari RT 02 RW 07 Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayamsari Kota Semarang.


Peletakan batu pertama pembangunan pasar baru tersebut dilakukan langsung oleh Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang, Fajar Purwoto pada Selasa (12/9).

Fajar menjelaskan pembangunan pasar baru ini dilakukan seiring habisnya masa kontrak relokasi di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) pada akhir tahun ini. Ditargetkan pedagang Barito Karya Mandiri akan bisa menempati tempat yang baru pada November 2023.

"Memang dipilih disini lalu dibangun swadaya oleh para pedagang. Untuk instrastruktur dibantu Dinas Perdagangan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Dinas Tata Ruang," kata Fajar.

Pasar yang baru tersebut dibangun diatas lahan milik Pemkot Semarang seluas 8000 meter persegi. Nantinya, pasar tersebut akan bisa menampung sekitar 200 pedagang.

"Pedagang Barito kan ada 557 pedagang. Disini bisa 200 an orang. Sisanya akan kami tempatkan di Ex Dargo," bebernya. 

Fajar mengatakan nanti bangunan yang dibangun tersebut akan ditetapkan sebagai pasar permanen. Sehingga Pasar di Sawah Besar tersebut akan menjadi pasar ke 53 yang berada dibawah pengelolaan Dinas Perdagangan Kota Semarang. 

"Nantinya akan jadi pasar ke-53 dibawah pengelolaan Dinas Perdagangan," ungkapnya.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sawah Besar, Mulyadi mengatakan pembangunan ditargetkan selesai dalam 30 hari. Nantinya, lapak yang dibangun dengan ukuran 3 x 5 meter.

"Pembangunan harus memperhatikan infrastruktur dan drainase untuk penanganan dampak hujan," ujar Mulyadi. 

Ketua Paguyuban Barito Karya Mandiri, Rohmat Yulianta mengatakan nantinya pedagang yang berada disini adalah klaster perlogaman berat.

"Klaster perlogaman disini. Kalau di Dargo jelas ndak memungkinkan. Kalau disini kan luas," ucapnya.

Menurutnya, sebenarnya lokasi di Margosari lebih strategis. Namun harus ada pembebasan lahan dari warga agar bisa didesain akses dekat jalan raya. 

"Biaya pembangunan per kios itu mandiri. Per kios kalau diitung sekitar Rp 12 Juta," pungkasnya.