- Resmi, Golkar Usung Ahmad Lutfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng
- Peminat Maju Calon Bakal Bupati: Sudah 3 Orang Ambil Blangko Formulir PDI-P Blora
- Tiga Desa Masuk Zona Merah Pilkades Serentak Batang
Baca Juga
Seharusnya biaya untuk kampanye politik itu tidak mahal bahkan bisa gratis. Hanya saja pelaku di dunia politik yang membuatnya mahal. Hal tersebut disampaikan oleh Jangkar Puspito, disela melakukan kampanye canvasing Partai Buruh, Rabu (07/02).
Caleg dari partai nomor urut 6 tersebut menyampaikan bahwa money politics (politik uang) bisa tidak terjadi jika pemilih benar - benar di edukasi.
"Seperti Partai Buruh, kami tidak melakukan kampanye besar-besar. Kami kampanyenya internal karena itu kami hanya melakukan pembagian brosur kepada teman-teman buruh yang baru keluar dari pabrik," ucap caleg DPRD Provinsi kepada RMOLJateng.
Ia pun menyebut bahwa biaya kampanye yang besar terutama dari memberikan uang politik yang membuat demokrasi tercoreng.
"Demokrasi adalah dari rakyat untuk rakyat. Harusnya tanpa iming-iming. Kita bisa melakukan sapa pemilih atau sapa karyawan dengan tanpa menggunaman uang, atau money politics," pungkasnya.
Saat ini Partai Buruh secara massive (besar-besaran) melakukan kampanye dari pabrik ke pabrik dengan mengajak karyawan bertemu dan mengatakan visi dan misi sekaligus mengedukasi agar tidak memilih caleg yang melakukan money politics.
- Pilkada 2024 : Eko Suwarni Beberkan 3 Cara Tekan Angka Kemiskinan di Jateng
- Gerindra Usung Aldi-Reza di Pilwakot Salatiga
- Polresta Solo Perketat Pengamanan Di Seluruh TPS Solo